Dinamika Pilwalkot Makassar: Indira Jusuf Ismail Jadi Kandidat Potensial
Danny juga menegaskan bahwa keputusan akhir mengenai pendamping Indira akan ditentukan belakangan.
MAKASSAR, BUKAMATANEWS – Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar semakin dinamis dengan banyaknya simulasi kandidat yang muncul. Indira Jusuf Ismail, istri Wali Kota Makassar, disebut memiliki peluang kuat untuk maju sebagai calon wali kota (01) atau wakil wali kota (02) pada Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang.

Terbaru, beredar isu pasangan Andi Seto Gadhista Asapa dan Indira Jusuf Ismail, serta simulasi pasangan Indira Jusuf Ismail dengan dokter Fadli Ananda. Namun, informasi tersebut dibantah oleh keluarga Jl. Amirullah, termasuk oleh Danny Pomanto dan Indira Jusuf Ismail sendiri.
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, mengakui bahwa dirinya sudah berkomunikasi dengan dokter Fadli Ananda. Namun, Fadli Ananda menolak tawaran untuk menjadi calon wakil wali kota dan memilih fokus pada tugasnya di DPRD.
"Terkait Fadli Ananda berpasangan dengan Bu Indira? Sejak awal Fadli Ananda saya ajak, tapi beliau menolak. Fokus di DPRD," jelas Danny Pomanto di kediaman pribadinya, Jl. Amirullah, Jumat (19/7).
Sementara itu, figur Andi Seto Asapa juga dikaitkan dengan Indira, namun Danny mengaku belum pernah menjalin komunikasi politik terkait pasangan tersebut. Ia menyebutkan, komunikasi hanya terjadi dengan ibunda Andi Seto, Felicitas Tallulembang, dan bukan soal politik.
"Kalau sama Andi Seto? Belum pernah. Kalau sama bundanya saya sering ketemu di beberapa acara. Tapi bukan soal politik," tegas Danny.
Menurut Danny, pasangan untuk Indira masih dalam pencarian. Ia menekankan bahwa figur yang akan mendampingi Indira harus bisa membawa partai untuk memenuhi koalisi. Danny tidak mempermasalahkan simulasi yang beredar di masyarakat.
"Soal simulasi, sah-sah saja. Banyak orang ingin mencoba simulasi apa yang terbaik," ujarnya.
Danny juga menegaskan bahwa keputusan akhir mengenai pendamping Indira akan ditentukan belakangan. "Biarkan Indira menentukan wakil atau pendamping paling terakhir. Yang jelas, semua itu bagian dari strategi untuk menang," tambahnya.
Terkait posisi 01 atau 02, Danny menyampaikan bahwa Indira bisa saja maju sebagai 01 atau 02, tergantung hasil survei dan partai koalisi nantinya. "Tergantung bagaimana caranya menang. Kalau 01-01 menang, kenapa tidak? Kalau 02-02 menang, kenapa juga tidak? Tapi kalau 02-02 kalah, kenapa tidak jadi 01? Kan begitu," sebutnya.
Menurut Danny, survei menunjukkan bahwa Indira selalu berada di posisi tiga besar dan menunjukkan progres yang signifikan. "Survei sekarang menunjukkan Ibu masuk tiga besar. Progresnya sangat baik. Dulu beda 10, sekarang beda 2, hampir beda 1. Terus masa 02 progresnya begitu," tambah Danny.
Menjelang Pilwalkot Makassar, intensitas politik semakin meningkat. Beberapa figur dari latar belakang yang berbeda secara terang-terangan menyatakan niat untuk maju sebagai bakal calon wali kota Makassar.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
