Redaksi
Redaksi

Minggu, 14 Juli 2024 18:30

Pelaku pembunuhan bos tembaga di Kabupaten Morowali yang juga WNA China ditangkap Resmob Polda Sulsel di Kabupaten Gowa.(IST)
Pelaku pembunuhan bos tembaga di Kabupaten Morowali yang juga WNA China ditangkap Resmob Polda Sulsel di Kabupaten Gowa.(IST)

Kontraktor Asal Sulsel Ditangkap Usai Bunuh Bos Tembaga WN China di Morowali

Pelaku bersama istrinya kabur ke Sulsel dan ditangkap di Kabupaten Wajo oleh Resmob Polda Sulsel.

GOWA, BUKAMATANES - Unit Reserse Mobil Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan menangkap pasangan suami istri (pasutri) yakni AM (26) dan ER (31) dalam kasus pembunuhan terhadap seorang warga negara China di Morowali, Sulawesi Tengah bernama Wang Fenghe (60). AM membunuh Wang Fenghe karena kepergok mencuri tembaga milik PT Kemurnian Tinggi Gas Indonesia (KTGI) di Desa Padabaho, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulteng, pada pukul 12.00 Wita, Senin (10/6/2024).

Kepala Unit Resmob Polda Sulsel Komisaris Benny Pornika mengaku pengungkapan kasus pembunuhan setelah adanya koodinasi dari Kepolisian Resor Morowali terkait adanya pelaku yang kabur ke Sulsel. Atas koordinasi tersebut, Unit Resmob Polda Sulsel yang juga sementara melaksanakan Ops Pekat Lipu 2024 kemudian melakukan penyelidikan.

"Dari penyelidikan tersebut terungkap pelaku inisial AM bersama istrinya ER berada di salah satu rumah di Jalan Yusuf Bauty, Kabupaten Gowa. Sehingga anggota langsung melakukan pengejaran dan menangkap AM dan ER tanpa perlawanan pada Kamis (11/7) kemarin," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Minggu (14/7).

Berdasarkan pemeriksaan, AM mengakui telah menikam Weng Fenghe sebanyak dua kali dengan menggunakan sangkur.

"Pelaku membunuh korban dengan cara menusuk korban pada bagian Perut sebelah kanan sebanyak dua kali dan bagian leher tiga kali dengan menggunakan sebilah Sangkur. Pelaku membunuh korban karena terdesak setelah kepergok melakukan pencurian (tembaga) di gudang milik korban," bebernya.

Benny menjelaskan kronologi kejadian pembunuhan berawal saat AM dihubungi oleh temannya inisial ED melalui WhatsApp untuk melakukan pencurian tembaga di PT KTGI. Benny menyebut PT KTGI merupakan tempat ED bekerja.

"Pelaku ED ini mengaku kesal dengan bosnya (korban) yang tidak memberikan gaji selama satu bulan kepada dirinya dan beberapa pekerja lainnya," ungkapnya.

Mendengar penjelasan ED, AM menyetujui untuk membantu melakukan pencurian tembaga di gudang milik PT KTGI. Saat itu, AM mengajak tujuh temannya untuk membantu melakukan pencurian tembaga.

"Pada pukul 00.00 Wita, AM pergi ke tempat tinggal ED di Mess karyawan bersama dengan tujuh orang rekannya untuk merencanakan pencurian tersebut. Saat tiba di Mess karyawan, AM bertemu dengan ED dan dua rekannya.

"Saat itu pelaku AM sudah membawa sebilah sangkur yang diselipkan di pinggang sebelah kiri. Setelah itu, AM dan ED bersama sembilan orang lainnya pergi ke gudang untuk mencuri tembaga," sebutnya.

Mantan Kepala Satuan Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Sidrap ini mengatakan AM selanjutnya mengatur pencurian tembaga. Saat itu, ED bersama rekannya bertugas memantau kondisi gudang apkah kondisi aman atau tidak.

"Mengetahui kondisi aman, pelaku masuk bersama-sama ke dalam gudang.Tapi saat pelaku hendak memotong gembok kontainer, korban bersama dua anjingnya memergoki AM," sebutnya.

"Sehingga saat itu korban menunjuk pelaku sambil marah-marah dan mengejar sambil melempari dengan menggunakan batu," imbuhnya.

Saat menemui jalan buntu, AM akhirnya berbalik menyerang korban dengan menggunakan sangkurnya.

"Teman dari pelaku ED kemudian berteriak dengan mengarahkan pelaku menikam korban. Sehingga saat tersebut pelaku mengeluarkan sangkur miliknya dan menusuk korban pada bagian perut dan leher," kata Benny.

Akibat tikaman tersebut, korban roboh dan berlumuran darah. Melihat kondisi tersebut, AM dan teman ED langsung melarikan diri melalui jendela mess karyawan.

"Setelahnya korban pulang ke kosnya. Saat tiba di kosnya, AM langsung membakar bajunya yang penuh dengan darah korban untuk menghilangkan jejak," sebutnya.

Usai kejadian tersebut, AM menceritakan apa yang sudah dilakukannya kepada istrinya ER. Usai menjelaskan kejadian pembuuhan tersebut, AM bersama istrinya dan dua temannya kabur ke Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

"Pelaku berada di Wajo selama tiga hari dan pindah ke Kabupaten Bone selama seminggu. Dari Bone, pelaku AM dan ER sembunyi di rumah salah satu saudara istrinya di Jalan Yusuf Bauty, Kabupaten Gowa dengan membawa serta sangkur yang digunakan pelaku melakukan pembunuhan," tuturnya.

Saat itulah, Resmob Polda Sulsel bersama Satreskrim Polres Morowali meringkus keduanya di Kabupaten Gowa. Usai menjalani pemeriksaan, Resmob Polda Sulsel menyerahkan kedua pelaku dan barang bukti ke Polres Morowali untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut.(*)

#Resmob Polda Sulsel #Morowali #Tembaga #China

Berita Populer