Sri Mulyani Prediksi Anggaran Makan Siang Gratis Telan Rp 71 Triliun

BUKAMATA - Besaran anggaran program makan bergizi gratis atau MBG mulai terkuak. MBG yang semula bernama Makan Siang Gratis itu salah satu program unggulan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat kampanye Pilpres 2024.

Sekalipun belum resmi menjabat, Prabowo-Gibran berupaya keras membuktikan salah satu janji kampanye mereka tersebut. Terutama janji untuk memberikan makan siang gratis kepada para pelajar sekolah dasar atau SD.

Terkait program Makan Bergizi Gratis, Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan alokasi anggarannya mencapai Rp 71 triliun. Menkeu menjelaskan itu menjadi alokasi secara bertahap.

Sri Mulyani mengungkapkan pula telah menjalin komunikasi dengan tim utusan Presiden terpilih RI periode 2024-2029 Prabowo Subianto. Termasuk untuk menyesuaikan besaran anggaran dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

"Banyak pertanyaan mengenai program prioritas Makan Bergizi Gratis, kami telah berkomunikasi dengan Presiden terpilih Bapak Prabowo dan timnya. Dan ini untuk memberikan clarity (penjelasan) mengenai bagaimana Makan Bergizi Gratis akan fit dalam RAPBN 2025," ujar Sri Mulyani di Jakarta, baru-baru ini.

Bendahara Negara itu mengakui Prabowo sudah menyepakati alokasi anggaran program Makan Bergizi Gratis sebesar Rp 71 triliun. Ini sebagai anggaran tahap pertama.

Selain itu, menurut Sri Mulyani, angka Rp 71 triliun itu sudah masuk dalam postur anggaran RAPBN 2025 dengan desain defisit 2,29-2,82 persen. Menkeu menyatakan kepastiannya akan disampaikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Sidang Paripurna DPR pada 16 Agustus mendatang.

Adapun merujuk laporan Program Pangan Dunia atau WFP, sekitar 418 juta anak di dunia menerima manfaat makananan gratis di sekolah. Namun, sekitar 73 juta anak rentan atau masih membutuhkan makanan gratis di sekolah.

Program Makan Bergizi Gratis bakal menjadi salah satu program unggulan di pemerintahan Prabowo-Gibran dengan anggaran awal Rp 71 triliun.