Redaksi
Redaksi

Senin, 24 Juni 2024 22:34

Jemaah haji Debarkasi Makassar saat tiba di Aula Arafah Asrama Haji Makassar.
Jemaah haji Debarkasi Makassar saat tiba di Aula Arafah Asrama Haji Makassar.

Dikenal Selalu Tampil Glamor, Kemenag Sulsel Imbau Jemaah Haji Kenakan Batik

Jemaah haji asal Sulsel dikenal selalu tampil glamor saat tiba kembali Tanah Air.

MAKASSAR, BUKAMATANEWS - Kementerian Agama Sulawesi Selatan (Sulsel) mengimbau kepada jemaah Debarkasi Makassar untuk mengenakan baju batik saat kembali ke Tanah Air usai melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi. Imbauan mengenakan pakaian batik tersebut, karena Kemenag Sulsel menghindari sorotan terhadap jemaah yang selalu tampil glamor saat kembali ke Tanah Air usai melaksanakan ibadah haji.

Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Sulsel Ikbal Ismail mengaku sudah memberikan imbauan kepada jemaah haji untuk mengenakan baju batik saat balik ke Tanah Air usai melaksanakan ibadah haji. Hanya saja, beberapa jemaah haji tetap menggunakan pakaian blink-blink dan glamor.

"Kami sudah sampaikan agar mereka untuk menggunakan pakaian batik. Tetapi ini saya lihat belum menggunakannya," ujarnya kepada wartawan di Asrama Haji Sudiang Makassar, Senin (24/6/2024)

Ikbal yang juga Sekretaris Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Debarkasi Makassar ini mengatakan tidak bisa melarang kepada jemaah untuk menggunakan pakaian yang terlihat glamor. Apalagi, pakaian Mispa yang dikenakan jemaah haji perempuan tampak glamor.

"Kita engga bisa melarang, karena ini sudah seperti budaya. Mereka ingin memperlihatkan kepada keluarganya bahwa mereka sudah melaksanakan haji," sebutnya.

Ikbal menambahkan untuk kloter 1 Debarkasi Makassar, setidaknya 449 orang telah tiba. PPIH Debarkasi Makassar juga mencatat ada 16 jemaah yang meninggal dunia saat menjalankan ibadah haji di Arab Saudi.

"Untuk kloter 1 ini begitu selesai penerimaan, mereka bisa berkumpul kembali dengan keluarganya dan ke rumahnya. Untuk jemaah transit, mereka bermalam semalam sebelum pulang ke daerah masing-masing," tuturnya.

Sebelumnya, Jemaah haji kloter 1 Debarkasi Makassar, Andi Anna Baso mengaku sudah menyiapkan pakaiannya untuk dikenakannya saat tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar usai melaksanakan ibadah haji. Anna mengaku menggunakan pakaian blink-blink dan nyentrik saat tiba di Tanah Air sebagai bentuk suka cita sudah melaksanakan ibadah haji.

"Jauh sebelumnya sudah saya rancang. Ini sebagai bentuk suka cita setelah 13 tahun menunggu untuk berangkat haji," ujarnya di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang Makassar.

Bagi Anna, menunggu selama 13 tahun bukan waktu yang singkat. Untuk itu, dirinya ingin ada kesan khusus selepas pulang berhaji.

"Saya merasa 13 tahun menunggu haji dan uang puluhan habis. Sehingga saya merasa harus ada kesannya," kata dia.

Jemaah kloter 1 lainnya, Suharni Zaini mengaku gaya berpakaian glamor maupun blink-blink jemaah haji asal Makassar sudah seperti menjadi budaya. Meski demikian, Suharni mengaku berpenampilan glamor usai melaksanakan ibadah haji bukan untuk pamer maupun viral di media sosial.

"Karena sudah adat Bugis-Makassar. Sesampainya di tanah air dari tanah suci, kayaknya wajib sih, bukan untuk viral," tuturnya.

"Kayak sudah mendarah daging gitu adat istiadatnya Bugis-Makassar," imbuhnya.

Suharni mengaku pakaian Mispa atau pakaian khas Bugis-Makassar seusai haji seharga Rp1,8 juta. Ia menyebut item termahal dari pakaian yang dikenakannya adalah baju seharga Rp 1,4 juta.

"Ini pakaian mispa, bajunya Rp 1,4 juta, mispanya Rp 250 ribu, ciputnya di dalam Rp 150 ribu," bebernya.(*)

#Ibadah haji 2024 #Asrama Haji Sudiang #Debarkasi Makassar #Jemaah Haji Glamor

Berita Populer