BUKAMATA - Penetapan Hari Raya Iduladha atau 10 Zulhijah 1445 Hijriah di Indonesia berbeda dengan Arab Saudi.
Indonesia menetapkan 10 Zulhijah jatuh pada Senin (17/6). Sementara Arab Saudi menetapkan Iduladha jatuh pada Minggu (16/6).
Dengan perbedaan di atas, apakah umat Muslim di Indonesia masih boleh menjalankan ibadah sunah puasa Arafah pada 16 Juni mendatang?
Ustaz Bendri Jaisyurrahman menyebut, umat Islam di Indonesia tetap bisa menjalankan puasa Arafah pada 16 Juni mendatang, bertepatan dengan perayaan Iduladha di Arab Saudi.
Perbedaan waktu lebaran, lanjut Bendri, tidak akan memengaruhi niat puasa umat Islam Indonesia yang berlebaran sehari setelahnya.
"Ikuti fatwa ulama yang telah sepakat bahwa Lebaran itu tanggal 17 [Juni], insya Allah selamat. Tidak mungkin ulama mau menjerumuskan umatnya," kata Bendri dilansir CNN.
Bendri menyebut, perdebatan soal jadwal puasa Arafah yang berbeda tak cuma berlangsung sekali dua kali. Ia menganjurkan umat Islam tetap melanjutkan puasa Arafah pada 16 Juni mendatang.
Lagi pula, lanjut Bendri, ketentuan Lebaran ditetapkan oleh para ulama. Ia meyakini tak ada satu pun ulama yang mengeluarkan fatwa untuk menjerumuskan umatnya ke jalan yang tidak benar.
"Dan ingat ada satu sabda dari Rasulullah yang mengatakan untuk mengikuti suara mayoritas dalam menjalankan ibadah di suatu wilayah, termasuk berpuasa Arafah ini," katanya.
BERITA TERKAIT
-
Putra Mahkota Arab Saudi Suntik Danantara Rp162 Triliun
-
Pemkab Luwu Timur - Yayasan Abulyatama Indonesia Berbagi Kebahagiaan Bersama Anak Yatim
-
Momen Bersejarah! Takalar Terpilih Jadi Penerima Bantuan Sapi Kurban Presiden
-
Batal Naik Haji, Ruben Onsu Kurban Seekor Sapi Rayakan Iduladha
-
Bolehkah Puasa Arafah Jika Utang Ramadan Belum Lunas?, Ini Penjelasannya