BONE, BUKAMATANEWS - Pada hari Minggu, 2 Juni 2024 sekitar pukul 06.30 WITA, Tim SAR memulai pencarian hari ketiga korban yang terjatuh dari KMP Permata, dipimpin oleh Ka Pos Basarnas, Febrianto. Sekitar pukul 08.00 WITA, korban bernama Syarifuddin ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di perairan Bajoe, sekitar 2 mil dari Pelabuhan Bajoe.
Jenazah Syarifuddin kemudian dievakuasi dan dibawa ke RSUD Tenriawaru untuk penanganan lebih lanjut.
Sebelumnya, Syarifuddin dilaporkan melompat dari KM Permata Nusantara saat kapal bertolak dari Pelabuhan Bajoe menuju Pelabuhan Kolaka. Menurut informasi dari keluarganya, Syamsuddin (25), mengalami depresi berat karena masalah keluarga. "Dia warga asli Maros, mengalami depresi karena orang tuanya bercerai. Ayahnya di Maros dan ibunya di Kendari," kata Fitri, salah seorang keluarga korban, melalui pesan Instagram pada Jumat, 31 Mei 2024.
Fitri juga menjelaskan bahwa ayah korban sudah mengetahui kejadian ini namun tidak bisa datang ke Bajoe karena masalah ekonomi dan kondisi fisik yang cacat.
Koordinator Pos SAR Bone, Febrianto, mengatakan pihaknya menerima laporan sekitar pukul 12:00 WITA. "Kejadiannya dilaporkan sekitar pukul 11:30 WITA, setengah jam setelah kapal lepas tali pada pukul 10:00 WITA," ujar Febrianto.
Menurut informasi dari perusahaan kapal, Kapten kapal sempat tiga kali mengelilingi lokasi tempat korban melompat namun tidak menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Kapal kemudian melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Kolaka.
Tim SAR gabungan, yang terdiri dari Basarnas Bone, SAR Brimob, Polairut Bone, dan Potensi SAR Khatulistiwa, melakukan pencarian menggunakan perahu karet di sekitar lokasi jatuhnya korban. Hingga saat ini, pencarian telah berhasil menemukan korban.
"Tim SAR gabungan telah bekerja keras melakukan pencarian dan akhirnya menemukan korban. Kami akan terus berupaya memberikan yang terbaik dalam setiap operasi pencarian dan penyelamatan," tutup Febrianto.