Media Asing Sorot Perjalanan Gibran Menuju Kursi Wapres
16 Oktober 2024 08:48
Peringatan Kebangkitan Nasional ini bukan hanya menjadi refleksi sejarah, tetapi juga momentum untuk terus maju dan berinovasi, menuju Indonesia yang lebih baik dan sejahtera.
TAKALAR, BUKAMATANEWS - Pemerintah Kabupaten Takalar memperingati 116 tahun Kebangkitan Nasional dengan menggelar upacara di Lapangan Upacara Kantor Bupati Takalar pada Senin (20/5). Upacara ini dihadiri oleh Sekda Takalar H. Muh Hasbi, S.STP. M.AP yang bertindak sebagai Inspektur Upacara, mewakili Pj. Bupati Takalar. Turut hadir dalam acara ini, Staf Ahli dan Asisten Bupati Takalar, Pimpinan OPD Kabupaten Takalar, para Kepala Bagian Setda Takalar, serta seluruh staf lingkup Pemda Takalar.
Dalam sambutannya, H. Hasbi membacakan pesan tertulis dari Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Budi Arie Setiadi. Ia mengingatkan bahwa lebih dari seabad lalu, pada 20 Mei 1908, Organisasi Boedi Oetomo didirikan, yang menjadi bibit bagi cita-cita kemerdekaan Indonesia. "Hari berdirinya Boedi Utomo inilah yang kelak menjadi simbol dari Hari Kebangkitan Nasional yang kita rayakan hari ini," ungkap H. Hasbi.
Boedi Utomo, lanjutnya, adalah wadah bagi rakyat untuk belajar dan berdebat tentang pentingnya pendidikan dan penyebaran pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang status sosial. Pemikiran tentang pentingnya memperluas keanggotaan untuk mencakup seluruh rakyat Hindia Belanda juga muncul dari sana.
H. Hasbi juga menyoroti peran Kartini sebelum Boedi Utomo. "Kartini, perempuan dari Jepara, mengawali gagasan kemerdekaan, kebebasan, kesetaraan, keadilan, persaudaraan, dan kemajuan melalui tulisan-tulisannya yang tersebar ke penjuru dunia," tambahnya. Gagasan ini kemudian dirumuskan oleh Bung Karno sebagai "Jembatan Emas" yang akan membawa bangsa Indonesia menikmati kehidupan sejahtera lahir dan batin di atas tanah sendiri.
Kini, Indonesia berada pada fase kebangkitan kedua, menghadapi tantangan dan peluang baru dengan kemajuan teknologi sebagai penanda zaman baru. "Bonus demografi Indonesia haruslah dikelola dengan bijak. Salah satu penopangnya adalah adopsi teknologi digital. Tingkat penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 79,5% dari total populasi. Potensi ekonomi digital ASEAN diperkirakan akan meroket hingga 1 triliun USD pada tahun 2030," jelas H. Hasbi.
Mengakhiri sambutannya, H. Hasbi menyatakan bahwa kebangkitan kedua ini merupakan momen terpenting bagi bangsa Indonesia. "Kita harus menatap masa depan dengan optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan. Kemajuan ini telah terpampang di depan mata. Momen ini mesti kita tangkap agar kita langgeng menuju mimpi sebagai bangsa. Di titik inilah seluruh potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, dan potensi transformasi digital kita menjadi modal dasar menuju 'Indonesia Emas 2045'," tutupnya.
Peringatan Kebangkitan Nasional ini bukan hanya menjadi refleksi sejarah, tetapi juga momentum untuk terus maju dan berinovasi, menuju Indonesia yang lebih baik dan sejahtera.
16 Oktober 2024 08:48
15 Oktober 2024 21:22
15 Oktober 2024 21:12
15 Oktober 2024 20:36
15 Oktober 2024 19:54
16 Oktober 2024 08:48