Dewi Yuliani : Jumat, 10 Mei 2024 21:37
Hasto Wardoyo

BUKAMATA - Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat menjadi percontohan untuk tidak melahirkan stunting baru atau nol stunting.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo

"Saya sudah sampaikan kepada pemerintah daerah setempat, bahwa caranya tidak sulit. Ketika penduduk jumlahnya 200 ribu, itu setiap 1.000 penduduk yang ada di sekitar IKN hanya akan melahirkan sekitar 16 orang setiap tahunnya," kata Hasto, Jumat, 10 Mei 2024.

"Maka, kalau 200 ribu ya tugasnya mencegah kelahiran stunting pada 3.200 orang. Sehingga bisa nol stunting," ujarnya menambahkan. 

Ia juga menyatakan bahwa BKKBN siap mendukung IKN dengan data keluarga berdasarkan nama dan alamat yang ada di kawasan IKN. Termasuk sudah menampilkan kondisi keluarga secara rinci, termasuk status risiko stuntingnya.

"Kami punya tim pendamping keluarga di sekitar IKN. Mereka yang setiap hari mencatat siapa yang menikah, hamil, dan melahirkan. Kalau per tahun ada 3.200 ibu hamil, maka bisa dikira-kira sebulan ada 250 ibu hamil, per harinya tidak sampai 10 yang melahirkan di IKN," ujarnya. 

Hasto menjelaskan, risiko keluarga berisiko stunting berikutnya adalah calon pengantin. Mengingat sekitar 80 persen yang menikah sudah hamil di tahun pertama.

"Sebagian besar orang Indonesia menikah tujuannya prokreasi, ingin punya anak. Berbeda dengan negara maju, ada yang untuk rekreasi. Ada juga yang menikah tujuannya security, hanya untuk mendapatkan perlindungan karena ada suami," ucapnya. 

Ia juga mengatakan, setiap calon pengantin perlu memeriksa status kesehatannya sebelum menikah. Sehingga profil kesehatan di wilayah IKN dapat diproyeksikan dengan tepat.

Terkait bonus demografi, Hasto menyampaikan bahwa saat ini setiap 100 orang hanya menanggung 44 orang yang tidak bekerja. Tetapi kondisi tersebut berbeda dengan Kalimantan Timur.

"Jumlah angkatan kerjanya jauh lebih banyak. Rasio ketergantungannya lebih rendah dari provinsi lain," katanya.

Ia berharap BKKBN dan OIKN dapat bersama-sama membangun kualitas SDM di wilayah IKN. "Kami optimistis bersama jajaran untuk mempersiapkan keluarga berkualitas, masyarakat di IKN sebagai pilot project," ujarnya.  (*)