Hikmah
Hikmah

Jumat, 26 April 2024 13:11

 MoTCE dan ILO Gelar Pelatihan untuk Dukung Ekonomi Hijau-Biru

MoTCE dan ILO Gelar Pelatihan untuk Dukung Ekonomi Hijau-Biru

MoTCE dan ILO menggelar pelatihan pengajar untuk mendukung ekonomi hijau dan biru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

BUKAMATA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (MoTCE) bekerja sama dengan Organisasi Ketenagakerjaan Internasional (ILO) menyelenggarakan Pelatihan Pengajar (TOT) tentang Transisi ke Ekonomi Hijau dan Biru di Yogyakarta.

Pelatihan yang diselenggarakan pada tanggal 22 - 26 April 2024 di Yogyakarta bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang ekonomi hijau dan biru, serta bagaimana menerapkan konsep tersebut dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Wakil Menteri Sumber Daya dan Institusi MoTCE, Diah Martini Paham, dalam sambutannya mengatakan bahwa MoTCE dan ILO telah bekerja sama untuk mengembangkan pariwisata Indonesia.

Pada tahun 2012, MoTCE dan ILO bekerja sama dalam Rencana Strategis tentang Pariwisata Berkelanjutan dan Pekerjaan Hijau di Indonesia.

Pada tahun 2023, MoTCE dan ILO bekerja sama dalam menyelenggarakan workshop hibrida tentang "Pengantar Modul Pelatihan ILO untuk Pengembangan Pariwisata Pantai Berbasis Masyarakat yang Berkelanjutan" yang bertujuan untuk berbagi pengetahuan tentang materi dan mekanisme program pengembangan masyarakat di desa pariwisata.

"Kerjasama dalam pemberdayaan masyarakat di desa pariwisata sejalan dengan pilar produktivitas, inklusivitas, dan keberlanjutan yang ditekankan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam mengembangkan pariwisata Indonesia. Saya berharap kerjasama yang sudah mapan ini dapat terus berkembang dan diperluas ke subsektor ekonomi kreatif," kata Diah Paham.

Ekonomi hijau mendukung praktik-praktik berkelanjutan, efisiensi sumber daya, dan transisi menuju sumber energi terbarukan. Sektor yang termasuk dalam konsep ekonomi hijau adalah energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, ekowisata, dan teknologi hijau.

Sementara itu, ekonomi biru adalah kegiatan ekonomi yang terkait dengan pemanfaatan dan pelestarian sumber daya laut. Industri terkait adalah pertanian, akuakultur, transportasi laut, dan pariwisata laut.

Selain itu, Diah menjelaskan bahwa konsep ekonomi hijau dan biru dapat mendukung pencapaian sektor pariwisata. Hingga September 2024, sektor pariwisata akan menyerap sekitar 21,93 juta tenaga kerja dan berkontribusi sekitar US$ 10,46 miliar dalam devisa. Sementara itu, sektor ekonomi kreatif memberikan nilai tambah sebesar Rp1.050 triliun dan nilai ekspor ekonomi kreatif sebesar USD 17,38 miliar.

Dengan menerapkan konsep ekonomi hijau dan biru, Diah optimis bahwa Indonesia akan mampu mewujudkan keberlanjutan ekonomi serta praktik-praktik pariwisata berkualitas.

"Kerjasama dengan ILO merupakan langkah konkret bagi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam mewujudkan kebijakan yang mendukung pariwisata berkelanjutan. Kami berharap kerjasama dengan ILO akan terus berlanjut di masa mendatang. Masih banyak tantangan dalam pengembangan ekonomi hijau dan biru di Indonesia, seperti pemetaan pekerjaan berokupasi hijau atau strategi transisi sektor pariwisata menuju ekonomi hijau dan biru,"

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata, Ika Kusuma Permana Sari, menyampaikan harapannya terhadap implementasi kegiatan TOT yang merupakan salah satu komitmen MoTCE dalam menyebarkan praktik-praktik pariwisata berkelanjutan. Ika berharap prinsip-prinsip ekonomi hijau dan biru dapat diimplementasikan oleh semua pemangku kepentingan.

"Kami ingin pesan tentang pentingnya ekonomi hijau dan biru disampaikan secara massif dan diaplikasikan oleh pemangku kepentingan di sektor pariwisata, mulai dari akademisi, pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, hingga generasi muda. Kami ingin konsep ekonomi hijau dan biru tidak berhenti pada tingkat kebijakan,"

Kegiatan TOT tentang Transisi ke Ekonomi Hijau dan Biru dihadiri oleh 30 peserta dari MoTCE, akademisi pariwisata, dan pengelola desa pariwisata di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Turut hadir dalam pelatihan tersebut adalah perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yaitu Wakil Menteri Sumber Daya dan Institusi, Diah Martini Paham; Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata, Ika Kusuma Permana Sari; dan Fungsional Jabatan Spesialis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nia Niscaya.

Turut hadir juga perwakilan dari ILO, yaitu Direktur Negara ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste, Simrin Singh, Spesialis Teknis ILO Bangkok, Eric Roeder; perwakilan dari UNIC (Pusat Informasi Perserikatan Bangsa-Bangsa), Miklos Gaspar.

 

Berita Populer