AS Tegaskan Ukraina Tak Terlibat Penembakan Massal di Moskow
Watson menegaskan Ukraina tidak terlibat dalam serangan yang menewaskan 133 orang tersebut.
BUKAMATA - Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Adrienne Watson mengatakan Kelompok Negara Islam Irak-Suriah (ISIS) yang bertanggung jawab penuh atas aksi penembakan massal di dekat kota Moskow, Rusia, pada Jumat (22/3/24).

Watson menegaskan Ukraina tidak terlibat dalam serangan yang menewaskan 133 orang tersebut.
"ISIS bertanggung jawab penuh atas serangan ini," kata Adrienne Watson dilansir dari Reuters, Minggu (24/3/24).
"Tidak ada keterlibatan Ukraina sama sekali," tegasnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin yang tampak berusaha untuk mengalihkan kesalahan penembakan massal di Moskow itu ke negaranya.
"Apa yang terjadi kemarin di Moskow sudah jelas: Putin dan bajingan lainnya hanya berusaha menyalahkan orang lain," kata Volodymr Zelensky, dikutip dari AFP. "Mereka selalu punya metode yang sama."
Pernyataan Zelensky itu dikeluarkan setelah Putin bersumpah akan melakukan balasan atas penembakan massal di gedung konser Crocus City Hall yang berada di dekat kota Moskow itu.
Dalam pidato yang disiarkan di televisi, Putin mengatakan empat pria bersenjata yang disebut sebagai pelaku penembakan telah ditangkap sebelum mereka sempat melintasi perbatasan ke Ukraina.
"Saya berbicara kepada Anda hari ini sehubungan dengan aksi teroris yang berdarah dan biadab, yang korbannya adalah puluhan orang yang tidak bersalah dan damai," kata Putin dalam pidato publik pertamanya sejak serangan tersebut.
"Keempat pelaku serangan teroris yang menembak dan membunuh orang telah ditahan. Mereka sedang melakukan perjalanan menuju Ukraina di mana, menurut informasi awal, mereka memiliki jendela untuk melintasi perbatasan," kata pemimpin Kremlin tersebut.
Dinas keamanan FSB Rusia sebelumnya mengatakan para penyerang telah "berhubungan" dengan orang-orang di Ukraina ketika mereka mencoba melarikan diri dari negara tersebut.
Serangan tersebut kemudian diklaim dilakukan oleh Islamic State Khorasan Province (ISKP), cabang ISIS di Afghanistan.
Penembakan massal itu dilakukan oleh sejumlah orang menjelang dimulainya sebuah konser rock. Mereka melepaskan tembakan dan melemparkan granat atau bom pembakar. Gedung konser pun dibakar.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
