BUKAMATA - Indonesia tengah mengalami fenomena equinox yang menyebabkan matahari bersinar lebih terik dan suhu terasa lebih panas. Fenomena ini juga diikuti dengan "hari tanpa bayangan".
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), equinox adalah salah satu fenomena astronomi di mana matahari melintasi garis khatulistiwa. Hal ini berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 21 Maret dan 23 September.
"Saat fenomena ini berlangsung, di luar bagian bumi hampir relatif sama, termasuk wilayah yang berada di subtropis bagian utara maupun selatan," jelas BMKG dalam laman resminya, Kamis 21 Maret 2024. .
Fenomena ini seringkali menyebabkan peningkatan suhu udara secara drastis. Rata-rata suhu maksimal di wilayah Indonesia dapat mencapai 32-36 derajat Celsius.
Namun, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi bahwa fenomena Equinox di Indonesia terjadi pada 20 Maret 2024.
"Pada 20 Maret terdapat fenomena Ekuinoks Maret di mana Matahari akan bersinar tepat di garis khatulistiwa dan jumlah siang dan malam hampir sama di seluruh dunia," demikian keterangan BRIN seperti dilansir dari situs resminya.
Meskipun terdapat perbedaan pendapat antara BMKG dan BRIN mengenai tanggal pasti terjadinya equinox, namun fenomena ini tetap menjadi perhatian utama bagi masyarakat Indonesia.
BMKG dan BRIN terus memantau fenomena ini untuk memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada masyarakat guna mengantisipasi dampaknya terhadap kondisi cuaca dan lingkungan di Indonesia.
BERITA TERKAIT
-
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Poso, Sulteng: BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami
-
BMKG Prediksi Sejumlah Wilayah di Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Selama Sepekan
-
Efisiensi Anggaran 2025: BMKG dan Basarnas Dipangkas Hingga 50%, Layanan Publik Terancam?
-
Waspada, Indonesia Dikepung Bibit Badai!
-
BMKG Prediksi Sejumlah Wilayah di Indonesia Alami Cuaca Ekstrem hingga 25 November