
Tak Punya Izin Tinggal Sah, Pesepakbola Liga Tarkam Asal Ghana Didetensi di Rudenim Makassar
Setiap WNA yang tinggal di Indonesia wajib memiliki izin tinggal yang sah. Hal ini merupakan upaya untuk menjaga kedaulatan dan ketertiban negara.
MAKASSAR, BUKAMATA - Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar menerima satu orang WNA asal Ghana dari Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jakarta Barat, kemarin, Selasa, 19 Maret 2024.

EM (34 tahun) diamankan oleh petugas Imigrasi Jakarta Barat saat hendak memasuki rumah makan Padang. Berdasarkan hasil pemeriksaan, ia tidak dapat menunjukkan dokumen keimigrasian yang sah.
Selanjutnya, EM didetensi di Kanim Jakarta Barat karena melanggar undang-undang keimigrasian tentang izin tinggal. Ia diketahui berprofesi sebagai pesepakbola liga tarkam (antarkampung) yang merumput di Bumi Loro Sae (Timor-Timur).
Kepala Rudenim Makassar, Atang Kuswana, mengatakan, pemindahan tersebut dilakukan karena deteni telah berada di ruang detensi Kanim selama lebih dari 30 hari.
"Pemindahan deteni dapat dilakukan, hal ini sesuai dengan PP 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian pada Pasal 208 ayat (2) dan (3) ," ujar Atang, Rabu, 20 Maret 2024.
Selanjutnya, ia menegaskan bahwa setiap WNA yang tinggal di Indonesia wajib memiliki izin tinggal yang sah. Hal ini merupakan upaya untuk menjaga kedaulatan dan ketertiban negara.
Atang juga mengimbau kepada seluruh WNA yang tinggal di Indonesia untuk selalu mematuhi peraturan keimigrasian.
"Jika ditemukan WNA yang melanggar peraturan, kami akan menindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku," sambung Atang.
EM diketahui telah melanggar Pasal 75 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian yang mengatur tentang kewajiban WNA untuk memiliki izin tinggal yang sah.
EM mengaku bahwa ia selalu datang ke Jakarta untuk jalan-jalan setelah liga di Timor Timur selesai. Namun, saat pandemi Covid-19, liga tak kunjung berjalan dan ia pun kehilangan pekerjaan. Hal ini menyebabkan visa yang ia gunakan tidak dapat diperpanjang.
Saat ini, EM didetensi di Rudenim Makassar sambil menunggu proses pendeportasiannya. (*)
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
Berita Populer
23 Oktober 2025 10:30
23 Oktober 2025 12:51
23 Oktober 2025 10:56
23 Oktober 2025 11:45