BMKG Perkirakan Idul Fitri 1445 H Bakal Diselenggarakan Serentak

BUKAMATA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis prakiraan posisi hilal tanggal 9 April 2024, yang menentukan awal bulan Syawal 1445 H.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, hasil laporan menunjukkan kemungkinan Idul Fitri 1445 H akan diselenggarakan secara serentak.

Laporan Prakiraan Hilal saat Matahari Terbenam Tanggal 9 April, disusun oleh Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, memuat informasi mengenai ketinggian hilal, elongasi, dan umur bulan pada tanggal tersebut.

Kriteria Penentuan Awal Bulan Hijriah

Perlu dicatat bahwa baik pemerintah, PBNU, maupun Muhammadiyah memiliki kriteria yang berbeda dalam menentukan awal bulan hijriah. Pemerintah dan PBNU mengacu pada kriteria Mabims, sedangkan Muhammadiyah menggunakan metode wujudul hilal.

Menurut kriteria Mabims, awal bulan hijriah ditetapkan berdasarkan ketinggian hilal minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Sementara Muhammadiyah menghitung awal bulan hijriah ketika ketinggian hilal sudah di atas 0 derajat.

Hasil Prakiraan Hilal BMKG

Berikut adalah rangkuman laporan BMKG terkait posisi hilal pada Rabu (20/3/2024):

1. Ketinggian Hilal:
Di Merauke, Papua, ketinggian hilal diperkirakan mencapai 4,88 derajat.
Sedangkan di Sabang, Aceh, ketinggian hilal diperkirakan mencapai 7,63 derajat.

2. Elongasi:
Elongasi hilal saat Matahari terbenam tanggal 9 April 2024 di Merauke, Papua, diperkirakan mencapai 8,39 derajat.
Sementara di Sabang, Aceh, sudut Elongasi diperkirakan mencapai 10,22 derajat.

3. Umur Bulan:
Umur bulan saat Matahari terbenam tanggal 9 April diperkirakan mencapai 14,30 jam di Merauke, Papua, dan 17,43 jam di Sabang, Aceh.

BMKG menegaskan bahwa informasi ini penting dalam menentukan awal bulan Syawal 1445 H, yang akan menentukan pelaksanaan Idul Fitri.