
Hari Perempuan Internasional Turut Diperingati Warga Binaan Rutan Makassar
Kegiatan diskusi dan edukasi IWD diikuti oleh warga binaan rutan yang difokuskan kepada tahan perempuan. Saat ini ada 143 orang warga binaan Rutan.
MAKASSAR, BUKAMATA - Yayasan Gaya Celebes (YGC) dalam moment IWD" href="https://bukamatanews.id/tag/iwd">IWD, Sabtu, 9 Maret 2024, menggelar diskusi dan edukasi dengan Tema Hari Perempuan Internasional Tahun 2024, Inspire Inclusion. Tema ini pilih untuk menyoroti pentingnya inklusi Perempuan, khususnya pada warga binaan perempuan di Rumah Tahanan Kota Makassar.

Andi Akbar Halim selaku Direktur Yayasan Gaya Celebes (YGC), menuturkan, IWD" href="https://bukamatanews.id/tag/iwd">IWD 2024 ini diprioritaskan pada rutan. Apalagi kerjasama yang telah lama dibangun dan menjadi indikator pertama.
"Ini pertama kali kami menggelar kegiatan di rutan, dan YGC juga ikut berpartisipasi dengan unit pemberdayaan dan perlindungan anak dan teman-teman aktivis sebelumnya, apalagi dalam program HIV AIDS juga ada perempuan yang terpapar, dengan persoalan HIV AIDS makanya IWD" href="https://bukamatanews.id/tag/iwd">IWD ini kami tetap angkat isu itu" ungkap Akbar.
Sementara itu, Asep Eka Nur Hidayat selaku Program Manager AHF Indonesia yang ikut mengambil peran di kegiatan IWD" href="https://bukamatanews.id/tag/iwd">IWD, mengatakan, AHF Indonesia mulai menjalankan kerja-kerja terkait penanggulangan HIV sejak 2016. Namun tidak menutup kemungkinan AHF juga mensupport berbagi event-event. Kegiatan ini ditujukan untuk menginspirasi juga dukungan dan semangat kepada pihak terkait.
"Seperti saat ini mengadakan kegiatan bersama untuk penguatan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan termasuk memberikan edukasi, dan tahun ini memang pertama kali AHF berkegiatan di Rutan dan difokuskan pada Kota Makassar,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Puskesmas Pattingaloang, dr Aminah, dalam pemaparannya menyampaikan, bahwa sampai saat ini layanan kesehatan tidaklah sulit dijangkau. Hanya, pemahaman soal isu HIV/AIDS perlu edukasi dan pemahaman yang lebih lagi.
“Saya pun sampai saat ini selalu memberikan edukasi dan pemahaman kepada teman-teman di layanan karena stigma dan diskriminasi masih ada, dan kita juga harus punya cara atau trik untuk memberikan layanan yang nyaman agar pasien mau datang konsultasi dan berobat," tuturnya.
Penanggung jawab HIV/AIDS di Rutan Makassar, drg Handayani Ali mengungkapkan, saat ini di Rutan Makassar ada 22 tahanan yang positif HIV dan 2 diantaranya adalah perempuan dan 1 orang hamil.
“Saat ini, kami juga membangun kerjasama dengan Dinsos Makassar untuk penerbitan PBI atau KIS,” imbuhnya.
Adapun bentuk pengawasan yang dilakukan oleh pihak Rutan, kata dr. Handa sapaan akrabnya, yakni setiap ada tahanan baru akan melakukan screening HIV/AIDS, TB, IMS. Apabila ada tahanan yang terdeteksi langsung diobati. Rutan juga punya program yang saat ini berjalan yaitu Paburata, menyusuri setiap blok hunian dan melihat kondisi anak-anak secara langsung sambil melakukan penyuluhan, untuk memantau kondisi PHBS-nya.
Kegiatan diskusi dan edukasi IWD" href="https://bukamatanews.id/tag/iwd">IWD diikuti oleh warga binaan rutan yang difokuskan kepada tahan perempuan. Saat ini ada 143 orang warga binaan Rutan. Oleh karena itu, YGC merasa cukup prihatin. Itulah YGC hadir danfokuskan di Rutan untuk menginspirasi perempuan.
Warga binaan perempuan merupakan bagian penting dari masyarakat yang kerap mengalami pembatasan fisik atas kebebasan mereka. Meskipun demikian, mereka tetap merupakan individu yang membutuhkan perhatian khusus, terutama terkait dengan kesehatan reproduksi. Dalam konteks masa tahanan, akses terhadap informasi dan layanan kesehatan reproduksi seringkali terbatas. (*)
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47