Bill Gates Soroti Penggundulan Hutan di Indonesia dan Perubahan Iklim

BUKAMATA - Pendiri Microsoft, Bill Gates, telah mengungkapkan kekhawatirannya terhadap penggundulan hutan di Indonesia serta dampaknya terhadap perubahan iklim melalui blog pribadinya.

Dalam tulisannya, Gates menyoroti dampak besar yang dihasilkan oleh minyak sawit terhadap lingkungan.

Menurut Gates, minyak sawit merupakan lemak nabati yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia, baik sebagai bahan makanan maupun bahan bakar.

Namun, proses produksinya seringkali mengakibatkan penggundulan hutan di wilayah-wilayah khatulistiwa, yang kemudian berdampak buruk bagi keragaman alam dan menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca.

"Kehancuran hutan di Malaysia dan Indonesia saja pada tahun 2018 menyumbang 1,4% dari total emisi global," ujar Gates.

Meskipun demikian, Gates juga mengakui bahwa peran minyak sawit sulit untuk digantikan, mengingat komoditas ini memiliki harga murah, tidak berbau, dan melimpah.

Namun, ia menyoroti upaya beberapa perusahaan, seperti C16 Biosciences, yang berusaha menciptakan alternatif minyak sawit melalui proses fermentasi mikroba ragi liar.

Selain itu, Gates juga memperkenalkan startup bernama 'Savor', yang berhasil menciptakan lemak dari proses yang melibatkan karbondioksida dari udara dan hidrogen dari air, tanpa memproduksi emisi atau merusak lingkungan.

Meski menyadari bahwa pengurangan konsumsi lemak hewan bagi manusia adalah hal yang sulit, Gates menyatakan bahwa terdapat solusi alternatif yang ramah lingkungan.

Melalui investasinya di Savor, Gates berharap dapat mendorong perkembangan solusi-solusi inovatif yang dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.