BUKAMATA - Keunggulan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden (pilpres) RI yang digelar pada 14 Februari lalu terus mendapatkan sorotan, terutama dari media asing. Pada Senin 26 Februari 2024 media Jepang Nikkei Asia mengungkap strategi kemenangan Menteri Pertahanan (Menhan) itu.
Menurut survei, Prabowo telah memperoleh hampir 60% suara pada pemilu 14 Februari, sehingga tidak ada pemilu putaran kedua. Ini merupakan keberuntungan ketiga bagi mantan danjen Kopassus itu.
Prabowo pertama kali mencoba untuk membuat namanya besar di dunia politik pada pemilu 2009, ketika ia menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri. Namun, pasangan ini dikalahkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Prabowo kemudian mencalonkan diri sebagai presiden pada 2014 dan 2019, tetapi kalah dalam kedua pemilihan tersebut dari presiden saat ini, Joko Widodo (Jokowi).
Meskipun demikian, Prabowo dimasukkan ke dalam pemerintahan kedua Jokowi. Meskipun mendapat pujian atas fleksibilitasnya, beberapa pihak mengkritiknya karena dianggap kurang memiliki prinsip.
Dalam pemilu presiden bulan lalu, Prabowo mengaku sebagai "penerus" Jokowi dan meraih kemenangan setelah memilih putra presiden, Gibran Rakabuming Raka, sebagai pasangannya.
Namun, pencalonan Gibran memicu kontroversi karena Mahkamah Konstitusi (MK) pada bulan Oktober lalu memutuskan bahwa usia minimum 40 tahun bagi calon presiden dan wakil presiden Indonesia tidak berlaku bagi pemimpin daerah terpilih.
Nikkei menjelaskan bahwa jalan politik Jokowi dan keluarganya menjadi salah satu fokus perhatian. Jokowi berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), yang dipimpin oleh putri sulung Soekarno, Megawati.
Meskipun Megawati memilih Jokowi sebagai calon presiden dari partai tersebut pada tahun 2014, Jokowi membangun basis kekuasaannya sendiri yang berpusat pada keluarganya.
Pada Pilkada 2020, putra sulungnya, Gibran, terpilih sebagai Wali Kota Solo di Jawa Tengah, sedangkan menantunya, Bobby Nasution, mencalonkan diri dan memenangkan pemilihan walikota di Medan, Sumatera Utara.
Pada September 2023, putra kedua Jokowi, Kaesang Pangarep, mengambil alih kepemimpinan Partai Solidaritas Indonesia yang baru didirikan. Ia juga menyatakan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota Depok pada pemilu berikutnya.
Menjelang pilpres, Megawati mencalonkan Ganjar sebagai calon presiden pada April, namun kemudian Jokowi mulai menunjukkan dukungan lebih besar kepada Prabowo.
Melalui foto-foto di internet, Jokowi menunjukkan hubungannya yang dekat dengan Prabowo.
Dalam sebuah upacara yang diadakan oleh Kementerian Pertahanan pada Januari, Jokowi menyatakan bahwa undang-undang pemilu Indonesia mengizinkan presiden untuk mendukung dan berkampanye untuk kandidat tertentu, yang jelas merujuk kepada Prabowo.
Kedekatan Jokowi dengan Prabowo pun makin nyata menjelang pilpres. Sebagai tanggapan, kelompok pendukung dan sekutu Jokowi, termasuk Wali Kota Medan dan Partai Solidaritas Indonesia, menyatakan dukungannya terhadap Prabowo.
Dengan demikian, popularitas Prabowo mulai meningkat, memecah kebuntuan dengan Ganjar.
Artikel yang disebut "How Dynastic Politics Shaped Presidential Election in Indonesia" oleh Nikkei ini menggambarkan dinamika politik di Indonesia, khususnya dalam pilpres terbaru.
Dalam pidatonya, Jokowi sempat menyerukan kepada pendukungnya untuk mendukung pemimpin yang "berambut putih" sebagai penggantinya, Nikke mengatakan ini menunjukkan arah dukungan kepada Prabowo.
BERITA TERKAIT
-
UU Pemilu Digugat, Presiden Diminta Tak Kampanye Pilpres
-
Berpeluang Tak Hadiri Pelantikan Prabowo - Gibran, Jokowi: Mau Pulang Tidur ke Solo
-
298 Legislator Terpilih PKB di Sulawesi dan Papua Ikuti Sekolah Pemimpin
-
45 Caleg Terpilih DPRD Bone Resmi Dilantik
-
Konsolidasi Organisasi Pasca Pemilu 2024, Partai Gelora Gelar Workshop Kaderisasi