BUKAMATA - Sejumlah analis memperkirakan bahwa rupiah memiliki potensi untuk menguat jika Pemilihan Presiden (Pilpres) berlangsung dalam satu putaran.
Namun, proyeksi tersebut masih dibayangi oleh sentimen kenaikan suku bunga The Fed dan data inflasi Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Katadata.co.id , menurut analis pasar uang Lukman Leong, penguatan rupiah kemungkinan akan terjadi jika Pilpres hanya membutuhkan satu putaran.
Terlebih lagi, hitung cepat atau quick count Pilpres 2024 menunjukkan kemenangan sementara bagi pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Pemilu berlangsung aman hingga saat ini dan potensi satu putaran oleh pasangan nomor urut 2,” ujar Lukman kepada Kamis 15 Februari 2024.
Kendati demikian, penguatan dolar Amerika Serikat juga dapat membatasi penguatan rupiah. Salah satu faktornya adalah data inflasi konsumen AS yang lebih kuat dari perkiraan pasar.
Dengan berbagai sentimen tersebut, Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif pada hari ini dalam rentang Rp 15.550 - Rp 15.650 per dolar AS.
BERITA TERKAIT
-
Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Melemah Lagi Hari Ini
-
Pemerintah Patok Nilai Tukar Rupiah di Kisaran Rp16.500 pada 2026
-
Rupiah Bangkit dari Level Terendah Sejak 1998, Merangkak ke Rp16.587
-
UU Pemilu Digugat, Presiden Diminta Tak Kampanye Pilpres
-
Berpeluang Tak Hadiri Pelantikan Prabowo - Gibran, Jokowi: Mau Pulang Tidur ke Solo