Hikmah : Rabu, 31 Januari 2024 13:06

BUKAMATA - Sebuah studi yang dilakukan oleh Ali Ar Harkan dan Eriyanto dari Universitas Indonesia mengungkapkan bahwa Google Trends memiliki potensi untuk memprakirakan kemenangan di pemilu, namun dengan sejumlah syarat ketat.

Penelitian ini, berjudul 'Predicting the Results of the 2019 Indonesian Presidential Election with Google Trends Analysis of Accuracy, Precision, and Its Opportunity,' menggunakan data Google Trends pada Pemilu Presiden 2019 untuk Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Hasil kajian tersebut menunjukkan bahwa fitur Google Trends memiliki akurasi dan presisi yang rendah dalam memprediksi pilihan politik pemilih Indonesia berdasarkan data real count Pilpres 2019.

Penulis menyebut bahwa meskipun Google Trends dapat menjadi alat potensial untuk memprediksi pemilu, ada syarat ketat yang perlu dipenuhi.

"Penelitian ini menemukan bahwa Google Trends dapat menjadi alat untuk memprediksi pemilu jika ditambahkan hal-hal berikut: analisis sentimen yang lebih representatif dan fitur indeks pencarian untuk setiap aktivitas pencarian pengguna," kata peneliti.

Google Trends adalah fitur Google yang menyediakan indeks deret waktu dari volume permintaan pencarian atau masukan pertanyaan dalam pencarian Google di wilayah tertentu.

Meskipun memiliki potensi, penelitian ini menekankan bahwa metode survei dan wawancara dalam penelitian perilaku pemilih tetap diperlukan dan tidak dapat digantikan oleh Google Trends dalam waktu dekat.

Pemilu 2024, Anies Unggul

Menariknya, studi juga mencatat bahwa data Google Trends hingga 30 Januari 2024, menjelang Pemilu 2024, menunjukkan keunggulan bagi calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan.

Meskipun hasil ini berbeda dari mayoritas lembaga survei, Google Trends menunjukkan bahwa Anies unggul terhadap calon presiden lainnya, Prabowo Subianto (nomor urut 2) dan Ganjar Pranowo (nomor urut 3), dalam 30 dan 90 hari terakhir.

Grafik perbandingan Google Trends menunjukkan bahwa Anies Baswedan mendapatkan puncak peningkatan pencarian setelah debat capres kedua pada 7 Januari.

Meskipun hasil pencarian Prabowo dan Ganjar juga meningkat, Anies terus mendominasi hampir di semua provinsi.

Meski demikian, penulis studi menegaskan bahwa meskipun Google Trends memberikan indikasi tren pencarian, hal tersebut tidak secara langsung mencerminkan pilihan politik pemilih.

Pencarian yang tinggi tidak menjamin bahwa pemilih tersebut lebih memilih calon tertentu, dan faktor sentimen juga dapat memainkan peran kunci.

Pada akhirnya, penelitian ini menyoroti potensi Google Trends sebagai alat prediksi, namun perlu pengembangan fitur yang lebih canggih untuk menganalisis sentimen dan mencapai tingkat presisi yang lebih tinggi.