Wamenlu Anis Matta dan Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung Reuni di Mukernas Wahdah Islamiyah
06 Desember 2024 22:33
Anis Matta meminta seluruh umat Islam kembali memilih Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Ia menegaskan, bahwa apa yang dilakukan Prabowo dengan bergabung ke pemerintahan Presiden Joko Widodo adalah untuk kemaslahatan umat.
JAKARTA, BUKAMATA - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Anis Matta, mengatakan, media asing mulai memberitakan kemungkinan kemenangan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu disampaikan Anis Matta saat Dialog Keumatan dengan para tokoh, alim ulama, kiai, ustadz, ustadzah, majelis taklim dan marbot se-Kota Bekasi di Hotel Horison Ultima, Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 28 Januari 2024.
"Beberapa media asing mulai menulis kemungkinan besar Pak Prabowo akan memenangkan Pilpres 2024. Dia akan memimpin negara berpenduduk muslim terbesar di dunia ini dan ingin mengubahnya menjadi kekuatan superpower baru dunia," kata Anis Matta.
Menurut Anis Matta, Indonesia punya peluang menjadi negara superpower baru. Sebab secara populasi, Indonesia negara berpenduduk terbesar ke-4 dunia. Lalu, negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, serta negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.
"Tetapi ukurannya tidak sebesar dengan perannya, Karena itu, kita mulai dari sekarang perlu menyiapkan agar Indonesia yang mewakili dunia Islam menjadi kekuatan kelima. Dan simbol untuk menyatukan dunia Islam adalah isu Palestina. Prabowo adalah calon presiden pertama yang membela Palestina, bukan sekarang saja, tapi sejak 2014," katanya.
Anis Matta lantas mengungkapkan sebuah data purchasing power parity atau paritas daya beli, bahwa secara produktivitas ekonomi dan daya beli, Indonesia sudah masuk pada urutan ke-6, dibawah China, Amerika Serikat, Jepang, Jerman dan Rusia.
"Itu sebabnya, saya sangat yakin, bahwa Indonesia punya kemampuan yang sangat besar, bukan hanya karena sumber dayanya, tetapi juga latar belakangnya sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, dan dukungan dunia Islam kepada Indonesia secara keseluruhan," jelasnya.
Ia mengatakan, Prabowo Subianto adalah pemimpin yang bisa membawa Indonesia menjadi superpower baru, mengetahui arah baru Indonesia. Prabowo juga adalah sosok pemimpin yang tepat 'man of the moment' dalam situasi konflik geopolitik global saat ini.
Anis Matta menilai, agama telah mengajarkan dalam mencari pemimpin, tidak perlu mencari orang yang dianggap sempurna. Tetapi, pemimpin yang tepat pada suatu waktu dan tempat yang tepat.
"Selain man of the moment, dan punya kerendahan hati. Pak Prabowo juga tidak menjelek-jelekkan calon presiden (capres) lainnya. Jadi kalau ditanya, apa alasan tidak memilih yang lainnya, alasannya sederhana saja, kurang tepat untuk saat ini," ujarnya.
Ia menyadari, bahwa capres lain memiliki elektablitas cukup besar mencapai 20 persen. Namun, dalam situasi geopolitik global sekarang, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, bukan orang yang tepat untuk menjadi pemimpin Indonesia sekarang.
"Berdasarkan penerawangan kita kepada masa depan dan bacaan kita atas situasi krisis saat ini, maka man of the moment sekarang adalah Pak Prabowo, bukan yang lain," tegasnya.
Karena itu, Anis Matta meminta seluruh umat Islam kembali memilih Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Ia menegaskan, bahwa apa yang dilakukan Prabowo dengan bergabung ke pemerintahan Presiden Joko Widodo adalah untuk kemaslahatan umat.
"Pak Prabowo tidak sekedar mempertahankan gengsi, tapi melihat ada kepentingan lebih besar. Sebab, dunia sekarang memasuki krisis besar, pembelahan hanya akan mengancam disintegrasi bangsa. Dalam situasi sekarang diperlukan pemimpin yang menyatukan," katanya.
Dengan pengalaman selama ini, Anis Matta yakin Menteri Pertahanan itu akan menyiapkan syarat utama Indonesia menjadi superpower baru, antara lain sumber daya unggul, militer kuat, ekonomi tangguh, budaya hebat dan kemajuan teknologi.
"Tetapi, kuncinya semua adalah manusia. Dan manusia Indonesia, sekitar 10-12 persen atau sekirat 28-30 juta adalah penduduk miskin. Jika berbicara penduduk miskin, maka kita berbicara umat Islam," katanya.
Untuk itu, lanjut Anis Matta, Prabowo Subianto akan memutus rantai kemiskinan dan pendidikan tersebut, dengan program wajib belajar 16 tahun hingga kuliah gratis. Selain itu, saat di sekolah akan diberikan makan siang gratis, dan ibu hamil mendapatkan bantuan gizi.
"Untuk program makan siang gratis saja, nanti akan dianggarkan setiap tahun Rp 400 triliun dan 5 tahun mencapai Rp 2.000 triliun. Anggaran ini akan menstimulasi UMKM seluruh Indonesia, karena kebutuhan makan siang akan penuhi warga sekitar sekolah," katanya.
Sehingga diharapkan ekonomi masyarakat akan tumbuh dan tidak lagi kemisknan, serta pada saat bersamaan anak-anak mereka mendapatkan pendidikan tinggi dengan kuliah gratis.
"Jadi nanti ketika Pak Prabowo menjadi Presiden, Insya Allah semua akan dibackup oleh negara, negara akan mengurus rakyatnya. Negara akan hadir melalui berbagai kebijakan, karena itu, penting untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran dalam satu putaran," tegasnya. (*)
06 Desember 2024 22:33
06 Desember 2024 22:00
06 Desember 2024 20:32