Raksasa Perbankan Ini Akan PHK 20.000 Karyawan, Ada Apa?

BUKAMATA - Raksasa perbankan yang berbasis di New York, mengumumkan rencananya untuk memangkas tenaga kerjanya. Perusahaan tersebut adalah Citigroup.

Pihak perusahaan mengatakan akan memangkas sebanyak 10% tenaga kerjanya atau setara dengan sekitar 20.000 karyawan.

Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari upaya besar untuk meningkatkan kinerja dan harga saham yang tengah melemah.

CEO Citigroup, Jane Fraser, menyatakan bahwa pemutusan hubungan kerja ini akan dilakukan dalam "jangka menengah," meskipun detail waktu yang lebih spesifik tidak dijelaskan.

Fraser, yang mengumumkan perombakan besar-besaran pada bulan September, menargetkan perbaikan signifikan terhadap performa bank terbesar ketiga di AS.

Citigroup berencana untuk mengurangi biaya hingga USD2,5 miliar seiring berjalannya waktu melalui langkah ini.

Sejak krisis keuangan tahun 2008, Citigroup tertinggal dibandingkan dengan pesaingnya. Pada bulan November, diberitakan bahwa manajer dan konsultan terlibat dalam "Proyek Bora Bora" membahas pengurangan pekerjaan sebesar 10% di beberapa bisnis besar bank.

Proses PHK sudah dimulai dengan gelombang pertama yang melibatkan lapisan atas bank. Putaran PHK berikutnya dijadwalkan pada 22 Januari. Citigroup mencatat biaya sebesar USD780 juta pada kuartal keempat terkait proyek restrukturisasi ini, dengan perkiraan tambahan biaya pesangon dan lainnya sekitar USD1 miliar pada tahun 2024.

Beberapa karyawan Citigroup telah menggunakan waktu liburan atau cuti kesehatan mental untuk mencari posisi berikutnya, mengingat prospek PHK yang lebih lanjut dalam beberapa tahun ke depan.

Citigroup menyebut bahwa pengurangan 20.000 pekerja dapat sedikit lebih rendah jika sumber daya internal lebih banyak digunakan dibandingkan dengan fungsi outsourcing.