BUKAMATA - PT Pertamina (Persero) tetap mengizinkan warung atau kios menjual liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilogram (kg) di tengah upaya pembatasan pembelian tabung gas subsidi tersebut tahun ini.
Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Alfian Nasution mengatakan, warung-warung kecil yang ingin menjual LPG 3 kg mesti mendaftarkan diri ke agen.
Selain itu, Alfian menggarisbawahi, warung-warung itu juga mesti memasang merchant apps Pertamina untuk memverifikasi profil pembeli tabung gas subsidi tersebut.
"Warung ini akan kita buat seperti perpanjangan dari pangkalan, memasang merchant apps di situ, jadi yang penting merchant apps ada,” kata Alfian dilansir dari siaran persnya, Kamis (4/1/24).
Lewat merchant apps itu, kata Alfian, data pembeli bisa langsung dikonfirmasi warung-warung penjual LPG 3 kg ke database Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dan data on-demand yang sudah dihimpun Pertamina. “Sehingga kita bisa mengontrol pembelian juga di situ, jadi mereka tetap bisa melakukan pembelian di sana sepanjang merchant apps-nya ada di sana dan terkoneksi dengan sistem data kita,” kata dia.
Adapun, aturan saat ini memberikan akses jual LPG 3 Kg kepada pengecer maksimal 20%. Porsi yang lebih besar dikerjakan oleh pangkalan penyalur.
Sementara itu, Pertamina menargetkan penjualan LPG 3 kg tahun ini dapat ditekan di bawah alokasi yang ditetapkan di level 8,03 juta ton.
Alfian mengatakan, target itu cukup beralasan setelah pemerintah mendorong kebijakan verifikasi pembelian tabung gas subsidi dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) efektif per 1 Januari 2024.
"Ini akan kita laksanakan di bawah target, kita harapkan subsidi tepat LPG dengan NIK [Nomor Induk Kependudukan] meski kuota 2024 zero growth, kita coba realisasikan di bawah dari kuota tersebut,” katanya.
Adapun, Kementerian ESDM memproyeksikan total konsumsi LPG tahun ini bakal mencapai 8,6 juta ton dari dua segmen pasar, tabung gas subsidi dan komersial.
Rencananya, alokasi untuk LPG subsidi diberikan maksimal 8,03 juta ton dan LPG komersial menutup sisanya minimal sekitar 570.000 ton.
Alfian mengatakan, program pembelian LPG 3 kg lewat verifikasi KTP itu memberi akses pemantauan yang lebih detail kepada Pertamina ihwal transaksi yang dilakukan masyarakat. Dengan demikian, kata dia, kuota LPG subsidi yang sudah dialokasikan dapat diarahkan kepada penerima yang berhak nantinya. “Dengan pendataan seperti ini, pembelian LPG-LPG [subsidi] yang tidak wajar, misalnya sebuah keluarga bisa mengonsumsi 300 tabung dalam setahun, kan enggak mungkin, kalau dulu kita tidak bisa data,” kata dia.
BERITA TERKAIT
-
Ditolak Petugas Saat Minta Isi Solar, Bule Jerman Ngamuk di SPBU Bone
-
Kelangkaan Solar dan Pertalite Melanda Sejumlah SPBU di Makassar
-
Dugaan Penyalahgunaan BBM Subsidi Mencuat, Pemkab dan Polres Luwu Timur Perketat Pengawasan Distribusi
-
Waspadai Perang Israel - Iran, Pertamina Lakukan Hal Ini
-
1 Juni 2025, Harga BBM di Seluruh SPBU Turun