Aliyah Mustika Ilham Ajak ASITA Sulsel Dukung Makassar Creative Hub
18 April 2025 19:01
Erick menjelaskan bahwa industri bandara di berbagai negara telah mengalami perubahan dengan mengoptimalkan ruang dalam bandara. Oleh karena itu, Indonesia perlu mengantisipasi perubahan tersebut.
BUKAMATA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana untuk menyatukan dua operator bandara pelat merah, yaitu PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero). Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa proses penggabungan ini membutuhkan waktu sekitar tiga bulan.
"Mengenai AP ini, rencana perlu 3 bulan. Jadi tahun ini sudah ada penjajakan awal," ujar Erick saat Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN, Senin 4 November kemarin.
Erick menjelaskan bahwa industri bandara di berbagai negara telah mengalami perubahan dengan mengoptimalkan ruang dalam bandara. Oleh karena itu, Indonesia perlu mengantisipasi perubahan tersebut.
"Kita harus juga mengantisipasi bahwa kadang-kadang kita di airport ini terjebak untuk visual dari luarnya. Jadi gedungnya bagus, tetapi kalau kita lihat dari benchmarking di beberapa negara, sebenarnya gedung luarnya biasa saja tapi di dalam yang harus bagus di dalamnya harus menjadi benar-benar tempat nyaman," jelas Erick.
Dalam upaya tersebut, Kementerian BUMN akan memetakan ulang pembangunan bandara-bandara yang menjadi tujuan wisata, seperti Bali dan Jakarta. Erick menyatakan bahwa bandara di Bali sudah mengalami perubahan, tetapi di Jakarta, yang memiliki tingkat lalu lintas tertinggi, masih belum berubah.
Sementara itu, bandara di berbagai daerah yang berfungsi sebagai fasilitas pendukung tidak perlu memiliki kemewahan yang berlebihan. Oleh karena itu, Erick menyatakan bahwa investasi di bandara dapat disesuaikan dengan target pasar.
Erick juga mengungkapkan bahwa pemulihan industri pariwisata Indonesia berlangsung lebih lambat dibandingkan dengan negara lain. Hal ini disebabkan oleh lebih banyaknya perjalanan keluar daripada masuk, yang dipengaruhi oleh akses yang terlalu mudah.
"Kalau kita benchmarking dengan beberapa negara seperti Amerika, China, Jepang itu airport-nya tidak sebanyak kita. Nah, ini yang tetap kita dorong," katanya.
Dengan rencana penggabungan AP I dan AP II, diharapkan dapat menciptakan sinergi yang lebih baik dalam menghadapi perubahan tren industri bandara global dan meningkatkan kualitas layanan bagi para penumpang.
Proses merger ini akan terus dipantau dan dijelaskan oleh Kementerian BUMN selama periode tiga bulan ke depan.
18 April 2025 19:01
18 April 2025 17:36
18 April 2025 12:32
18 April 2025 11:51
18 April 2025 11:46
18 April 2025 06:34
18 April 2025 10:59
18 April 2025 09:36
18 April 2025 09:26