Selain Beras , Pemerintah Bakal Impor Jagung 500 Ribu Ton

BUKAMATA - Pemerintah Indonesia berencana mengimpor jagung sebanyak 500 ribu ton dalam upaya menutup defisit produksi akibat cuaca ekstrem.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau Buwas, mengumumkan bahwa impor jagung ini akan dilakukan secara bertahap, dengan tahap pertama sebanyak 250 ribu ton yang akan didistribusikan langsung kepada peternak mandiri.

"Tapi, kami harus pastikan dulu volume yang dibutuhkan peternak. Kalau yang disalurkan berlebihan, akan bermasalah karena akan mengganggu panen raya jagung," kata Buwas di kantornya, Rabu 18 Oktober 2023.

Menanggapi situasi tersebut, Buwas menyatakan pentingnya memastikan volume jagung yang dibutuhkan oleh peternak agar distribusi tidak mengganggu panen raya jagung.

Harga jagung di tingkat peternak dilaporkan naik 24,24% dari tahun sebelumnya, mencapai Rp 7.020 per kilogram, sementara harga pembelian pemerintah tetap stabil di Rp 5.000 per kilogram.

Pemerintah mengakui defisit produksi jagung di dalam negeri dan merencanakan impor dari tiga negara, yaitu Amerika Serikat, Brazil, dan Argentina.

Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi juga menegaskan perlunya perbaikan dalam produksi jagung lokal dan pengawasan neraca jagung nasional.

Berdasarkan data Bapanas, proyeksi produksi jagung pada tahun 2023 mencapai 18,19 juta ton dengan rencana impor sejumlah 606.329 ton.

Meskipun terdapat surplus dalam neraca jagung, pemerintah berfokus pada pemenuhan kebutuhan jagung pakan dan perbaikan produksi dalam negeri, mengingat permasalahan seperti gangguan cuaca dan akses terhadap pupuk.

Sementara itu, Mendag Zulhas juga baru-baru ini mengumumkan tentang rencana pemerintah mengimport 1 juta ton beras dari China.