Redaksi : Kamis, 27 Juli 2023 23:29

BUKAMATANWS - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan laporan terbaru bahwa saat ini sebanyak 63% zona musim (ZOM) di seluruh wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau. Dampak dari fenomena ini cukup signifikan, dengan 21 daerah mengalami kekeringan ekstrem selama lebih dari dua bulan.

BMKG menyatakan, "Sudah 63% dari jumlah ZOM (Zona Musim) yang ada di Indonesia memasuki musim kemarau dan sejumlah 21 daerah tidak mengalami hujan lebih dari 2 bulan."

Musim kemarau yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia meliputi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung bagian selatan, Lampung, dan Banten.

Wilayah Jawa juga terdampak dengan DKI Jakarta, sebagian besar Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur serta pulau Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat bagian selatan, Kalimantan Tengah bagian selatan, sebagian Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur bagian selatan, sebagian Sulawesi Utara, sebagian Gorontalo, Sulawesi Tengah bagian utara, sebagian Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara bagian selatan, sebagian Maluku Utara, serta sebagian Papua Barat dan Papua bagian selatan.

BMKG mencatat 21 daerah yang telah lama mengalami kekeringan, termasuk Lombok Timur (101 hari) dan Kota Bima (82 hari) di Provinsi NTB, Sumba Timur (87 hari) dan Rote Ndao (84 hari) di Provinsi NTT.

Sementara itu, di Jawa Timur, beberapa daerah juga tercatat mengalami kekeringan ekstrem, seperti Bangkalan (78 hari), Sidoarjo (78 hari), Nganjuk (78 hari), Pasuruan (77 hari), Madiun (74 hari), Mojokerto (74 hari), Jombang (74 hari), Situbondo (71 hari), Banyuwangi (70 hari), dan Surabaya (70 hari).

Provinsi Bali juga menghadapi tantangan serupa dengan Karangasem (71 hari) dalam kategori panjang ekstrem. Sementara itu, di Jawa Tengah, wilayah seperti Boyolali (69 hari), Klaten (69 hari), Semarang (69 hari), Sukoharjo (69 hari), Karanganyar (69 hari), dan Sragen (69 hari) juga mengalami kekeringan yang berkepanjangan.

Atas situasi ini, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini tentang kondisi kekeringan meteorologis di beberapa kabupaten di Provinsi DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Bali, NTB, dan NTT. Daerah-daerah tersebut berpotensi mengalami kekeringan meteorologis pada klasifikasi siaga dan awas untuk dua dasarian mendatang.

BMKG mengimbau masyarakat untuk berhemat dan menggunakan air secara bijak demi menghadapi dampak kekeringan akibat musim kemarau. Dengan upaya bersama, diharapkan mampu mengatasi tantangan yang dihadapi dan mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat situasi kekeringan ini.