
10 Penyandang Disabilitas Makassar Bersiap Gelar Pementasan Teater di Gedung Kesenian
Kegiatan yang didanai oleh Kementarian Pendidikan dan Kebudayaan lewat danaindonesiana ini juga sebagai gerakan inklusif bahwa tidak hanya non disabilitas saja bisa aktif dan berkreasi di dunia teater.
MAKASSAR, BUKAMATA - Sebanyak 10 penyandang disabilitas akan melakukan pementasan teater di Gedung Kesenian Sulsel Societeit De Harmonie, Jl. Riburane No.15, Pattunuang, Kota Makassar, pada 28 dan 30 Juli 2023.

Ketua Panitia Workshop Teater disabilitas sekaligus sutradara pementasan disabilitas, Syahrini Andriyani, mengatakan, peserta yang mengikuti pelatihan ini dari berbagai latar belakang. Seperti siswa dari Sekolah Luar Biasa (SLB), alumni SLB, dan perwakilan lembaga disabilitas.
Sementara jenis disabilitas para peserta, seperti disabilitas netra, little people, intelektual, daksa, oypmk (mantan penderita kusta), bibir sumbing,
Rini, sapaan akrab Syahrini Andriyani, mengatakan, para peserta ini baru pertama kali mengikuti pelatihan khusus teater. Begitu pula dirinya juga pertama kali menyutradarai teater yang menghadirkan penyandang disabilitas sebagai aktor dan aktris.
"Untuk melatih ini pertama kali bagi saya. Tapi kalau berinteraksi dengan teman-teman disabilitas sudah sering. Karena kebetulan saya juga dekat dengan lembaganya HWDI (Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia)," kata Rini yang berkecimpung di dunia seni sejak awal tahun 2000-an.
Sementara untuk naskah teater yang akan dipentaskan nanti masih dalam proses eksplorasi, namun sudah ada garis besar soal pertunjukannya nanti.
"Tapi secara gambaran sudah ada di saya melihat kemampuan beberapa hari ini sudah ada. Cuman memang saya belum memastikan dari struktur adegan," kata Rini.
Dijelaskan juga bila 10 penyandang disabilitas ini sudah mengikuti pelatihan sejak Sabtu, 22 Juli 2023 lalu. Menurutnya peserta begitu senang dan gembira mengikuti pelatihan ini.
"Alhamdulillah mereka cepat beradaptasi dan hari kedua sudah mulai jalan pelatihannya sesuai rencana. Kemudian saya memang mengambil hal-hal yang tidak begitu menyulitkan mereka untuk produktif pada pertunjukan nanti," ujarnya.
Dia juga menjelaskan kegiatan yang didanai oleh Kementarian Pendidikan dan Kebudayaan lewat danaindonesiana ini juga sebagai gerakan inklusif bahwa tidak hanya non disabilitas saja bisa aktif dan berkreasi di dunia teater.
"Karena ini inklusi ya. Saya ingin mereka juga ada distribusi ilmu (teater) dan lebih merata. Karena saya tau di sekolah-sekolah di beberapa tempat juga terbatas sekali pendidikan tentang teater," ujarnya.
Rini berharap dari kegiatan ini, para peserta memunculkan kepercayaan besar dalam dirinya dalam berinteraksi dan berkreativitas di dunia seni.
"Saya ingin setelah ini kepercayaan diri mereka muncul. Mereka akan punya rasa percaya diri yang besar lagi. Lepas dari kegiatan ini, mereka paling tidak sudah bisa tau bahwa aku sama saja dengan yang lainnya (dengan non disabilitas," jelasnya. (*)
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47