BUKAMATA - Dari 10 nama bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang bakal mendampingi Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 mendatang. Kini sudah mengerucuk menjadi lima nama.
Hal itu diungkapkan petinggi partai pengusung Ganjar PDI Perjuangan Puan Maharani. Puan bilang kandidat calon wakil presiden untuk mendampingi Ganjar Pranowo sudah mengerucut ke lima nama.
"Dulu ada 10 nama sekarang sudah mengerucut ke 5 nama," ucap Puan.
Berikut lima kandidat calon wakil presiden pendamping Ganjar yang diungkapkan Puan.
1. Menparekraf Sandiaga Uno
2. Menteri BUMN Erick Thohir
3. Mantan Panglima TNI Andika Perkasa
4. Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono
5. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin)
"Sekarang sudah mengerucut ke lima nama, salah satunya Cak Imin," kata Puan.
Sebelum lima kandidat, PDIP menyatakan ada 10 nama yang tengah dipertimbangkan untuk dijadikan cawapres Ganjar Pranowo.
Dari 10 nama itu, PDIP membocorkan sejumlah nama antara lain Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, Menaprekraf Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Kemudian Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Mantan Panglima TNI Andika Perkasa, serta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Dengan demikian, nama Mahfud MD, Airlangga Hartarto, Basuki Hadimuljono, serta Ridwan Kamil tersingkir dari kandidat cawapres Ganjar.
Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga pernah mengatakan bahwa penjaringan nama cawapres melalui beberapa tahap. Diawali dengan pembicaraan dengan petinggi-petinggi partai politik pengusung Ganjar.
Kemudian dibicarakan dengan Presiden Joko Widodo yang juga kader PDIP. Tahap terakhir dibicarakan dengan Ganjar Pranowo.
BERITA TERKAIT
-
Ganjar Pranowo - ARW Jadi Saksi Pernikahan Putri Politisi Rudy Pieter Gony
-
UU Pemilu Digugat, Presiden Diminta Tak Kampanye Pilpres
-
Berpeluang Tak Hadiri Pelantikan Prabowo - Gibran, Jokowi: Mau Pulang Tidur ke Solo
-
Ganjar Minta PDIP Pecat Kader yang Tak Sejalan, Termasuk Jokowi !
-
Ganjar Respon Wacana PDIP Usung Anies di Pilgub Jakarta: Tidak Perlu Dipaksakan