ICRAF Fasilitasi DLHK Sulsel Susun KLHS RPJPD 2025 - 2045

MAKASSAR, BUKAMATA - World Agroforestry (ICRAF) memberikan dukungannya kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), pada proses penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sulsel, yang mulai dilakukan tahun ini.

Dukungan tersebut untuk memastikan penerapan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan di dalam kebijakan, rencana, dan program (KRP) RPJPD Provinsi Sulsel.

Sebagai bagian proses penyusunan KLHS, DLHK Sulsel didukung oleh ICRAF melalui kegiatan Sustainable Landscapes for Climate Resilient Livelihoods in Indonesia (Land4Lives) yang didanai oleh Global Affair Canada, menyelenggarakan Konsultasi Publik Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2025 – 2045, di Hotel Best Western Makassar, Kamis, 15 Juni 2023. Kegiatan konsultasi publik ini adalah tahapan penting dalam penyusunan KLHS.

Pada kesempatan tersebut, disampaikan kemajuan pengumpulan dan analisis data oleh Tim Pokja KLHS RPJPD Sulsel. Proses tersebut dilanjutkan dengan penyusunan daftar permasalahan dan isu-isu strategis pembangunan di Sulsel.

Konsultasi publik melibatkan seluruh pemangku kepentingan di Sulawesi Selatan, dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perwakilan pemerintah kota/kabupaten, akademisi, organisasi masyarakat sipil, dan pihak swasta. Hadir pula narasumber utama dari Kementerian LHK, Krisna Kumar, yang bergabung secara daring.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Sulsel, Ichsan Mustari, mengatakan, kegiatan penyusunan KLHS ini sangat penting karena saat ini isu besar utama di dunia dan Indonesia, salah satunya adalah perubahan iklim. Ada dua hal yang perlu dilakukan, yakni memikirkan apa langkah mitigasi kita dan apa pencegahan yang bisa kita lakukan. Kedua adalah langkah adaptasi bagaimana kita melakukan upaya rekayasa-rekayasa sehingga kehidupan kita bisa lebih baik.

"Pembangunan berkelanjutan maknanya adalah bagaimana pembangunan kita saat ini bisa menjamin kehidupan kedepan. Kita berharap lingkungan hidup ini bisa diarahkan untuk mendorong pembangunan-pembangunan kita agar berkelanjutan hingga masa mendatang, tidak hanya pembangunan fisik tetapi juga pembangunan manusianya," jelas Ichsan Mustari.

Ia juga memberikan apresiasinya kepada program Land4Lives yang dilakukan ICRAF dalam mendukung upaya-upaya pembangunan berwawasan lingkungan yang dilakukan oleh Sulsel. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengamanatkan bahwa lingkungan hidup di Indonesia harus dilindungi dan dikelola dengan baik berdasarkan asas tanggung jawab negara, asas keberlanjutan, dan asas keadilan.

Pengelolaan lingkungan hidup harus dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan budaya yang dilakukan berdasarkan prinsip kehati-hatian, demokrasi lingkungan, desentralisasi, serta pengakuan dan penghargaan terhadap kearifan lokal dan kearifan lingkungan.

"Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dimaksudkan agar lingkungan hidup Indonesia dapat tetap menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat Indonesia serta makhluk hidup lainnya," imbuhnya.

Koordinator ICRAF Indonesia untuk Provinsi Sulsel, M Syahrir, menjelaskan, ICRAF Indonesia terlibat dalam proses penyusunan KLHS Sulsel melalui proyek Land4Lives yang didukung oleh Global Affair Canada (GAC), yang selama satu setengah tahun ini telah bermitra dengan Pemprov Sulsel. Dimana Land4Lives bertujuan untuk mendorong perbaikan tata kelola bentang lahan, peningkatan penghidupan tahan iklim, penguatan ketahanan pangan, dan memperkuat mitigasi/adaptasi perubahan iklim.

"Kami berharap para peserta yang hadir bisa mengawal proses penyusunan KLHS ini bagi proses pembangunan berkelanjutan di Sulsel," tutupnya. (*)