500 Orang di AS Berisiko Terinfeksi Jamur Otak, 2 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia
Meningitis jamur adalah infeksi jamur yang dapat menyebar dari tempat lain di tubuh ke otak atau sumsum tulang belakang.
BUKAMATA - Otoritas Kesehatan di AS menduga bahwa lebih dari 500 orang berisiko terkena infeksi jamur otak yang telah membunuh dua orang.
Para korban diketahui pergi ke klinik di Matamoros, Tamaulipas, Meksiko pada tahun ini untuk menjalani operasi kosmetik, termasuk sedot lemak.
Dikutip dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), prosedur semacam ini menggunakan anestesi epidural, yang melibatkan penyuntikan anestesi langsung ke tulang belakang.
Tampaknya pasien yang dioperasi di dua klinik khusus di Meksiko, River Side Surgical Center dan Clinica K-3, telah terkontaminasi estetik yang disuntikkan ke tulang belakang mereka, mengakibatkan wabah meningitis jamur yang dicurigai.
Meningitis jamur adalah infeksi jamur yang dapat menyebar dari tempat lain di tubuh ke otak atau sumsum tulang belakang.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), orang dapat terinfeksi jika menghirup spora jamur mikroskopis. Infeksi tidak menyebar di antara orang-orang.
Gejala infeksi jamur meningitis termasuk demam, sakit kepala, leher kaku, mual dan muntah, mata menjadi sensitif terhadap cahaya dan kondisi mental yang berubah. Butuh waktu berminggu-minggu untuk gejala berkembang, tetapi begitu muncul, mereka dapat dengan cepat menjadi parah dan mengancam jiwa.
Imbas hal tersebut, Kementerian Kesehatan Meksiko menutup klinik yang terlibat pada 13 Mei, serta menyediakan CDC dengan daftar 221 pasien AS yang mungkin berisiko meningitis berdasarkan catatan prosedur di klinik ini antara 1 Januari dan 13 Mei.
Meskipun laporan ini hanya menandai jumlah warga Amerika yang berisiko, mereka bukan satu-satunya yang mendapatkan prosedur di River Side Surgical Center dan Clinica K-3.
Orang-orang dari Meksiko, Kanada, dan Kolombia juga dilaporkan mengunjungi dua klinik tersebut.
Sejauh ini, Kementerian Kesehatan Meksiko telah mengidentifikasi total 547 orang yang berisiko.
Mereka telah meminta WHO untuk menyatakan wabah ini sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC), untuk mendapatkan lebih banyak kolaborasi internasional dan pendanaan.
Meskipun begitu, tidak berarti bahwa wabah meningitis jamur ini sama besarnya dengan pandemi COVID-19 yang dianggap sebagai PHEIC dari Januari 2020 hingga Mei 2023.
News Feed
Beli Narkoba di Sidrap, Dua Warga Bone Ditangkap
14 Desember 2024 21:03
Soal Pabrik Uang Palsu di Dalam Kampus, Begini Penjelasan Rektor UIN Alauddin
14 Desember 2024 20:03
Cegah Kemiskinan Ekstrem, Pemkab Takalar Gelar Pelatihan Keterampilan Teknis Griya
14 Desember 2024 19:43