Ulfa
Ulfa

Rabu, 31 Mei 2023 19:32

Bank OCBC NISP Ajak Pengusaha UMKM #BeraniNaikLevel dengan Layanan Bisnis Fitness Solution dari Nyala Bisnis

Bank OCBC NISP Ajak Pengusaha UMKM #BeraniNaikLevel dengan Layanan Bisnis Fitness Solution dari Nyala Bisnis

Dengan menjadi bagian dari Nyala Bisnis, UMKM bukan hanya sekadar mengelola dan mengembangkan bisnisnya dengan solusi Business Banking,

BUKAMATA – Bank OCBC NISP dalam komitmennya untuk mendukung semangat optimisme para pelaku UMKM di Indonesia, dengan bangga meluncurkan Nyala Bisnis, solusi bisnis untuk membantu pengusaha Indonesia #BeraniNaikLevel. Dengan menjadi bagian dari  Nyala Bisnis, UMKM bukan hanya sekadar mengelola dan mengembangkan bisnisnya dengan solusi Business Banking, melainkan juga diberikan dukungan berupa kegiatan edukasi dan komunitas pengusaha untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman melalui Business Fitness Solution.

Berdasarkan data yang terdapat dalam ASEAN Investment Report 2022 yang diterbitkan oleh United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), jumlah UMKM di Indonesia mencapai angka 65,46 juta, dan berkontribusi sebesar 60,3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) serta mampu menyerap 97% tenaga kerja di Indonesia.

Walaupun demikian, saat ini pelaku UMKM masih menghadapi berbagai tantangan dalam pengelolaan, perencanaan, dan pendanaan bisnis mereka. Hal tersebut tercermin dari hasil OCBC NISP Business Fitness Index 2023, sebuah riset yang dilakukan untuk mengukur kesehatan finansial dari suatu usaha. Hasil survey menunjukkan bahwa nilai rata-rata skor dari seluruh skala usaha adalah 43,84, yang masih jauh dari skor ideal yaitu 75. Artinya, mayoritas UMKM Indonesia memiliki kesehatan finansial yang perlu ditingkatkan.

“Meskipun saat ini kesehatan finansial mayoritas UMKM Indonesia masih belum optimal, kita
harus optimis dan percaya bahwa angka tersebut dapat terus ditingkatkan untuk mencapai skor ideal. Bank OCBC NISP percaya bahwa peningkatan inklusi yang diiringi dengan pembekalan bisnis yang mumpuni, UMKM Indonesia akan #BeraniNaikLevel dengan terus adaptif, inovatif dan berdaya saing tinggi. Untuk itu, melalui Nyala Bisnis yang diluncurkan hari ini, kami akan terus bersinergi dalam mendukung pemberdayaan UMKM demi meningkatka inklusi keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Nyala Bisnis juga
merupakan salah satu inisiatif Bank dalam mendukung beragam program pemerintah dalam rangka meningkatkan potensi UMKM di Indonesia,” ungkap Heriwan Gazali, Head of Retail Loan Business Bank OCBC NISP.

Dari sisi pengelolaan bisnis, 44% UMKM di Indonesia masih mencampurkan keuangan pribadi
dan bisnis mereka. Padahal, kedua hal tersebut harusnya dipisahkan demi memudahkan mereka menjaga kondisi keuangan bisnis yang lebih sehat. Selanjutnya, 75% UMKM di Indonesia mengaku sudah melakukan pencatatan keuangan; namun 80% dari mereka masih melakukan pencatatan keuangan secara manual di zaman yang serba digital ini. Bahkan, hanya 34% UMKM yang memanfaatkan produk digital untuk berbisnis dan operasional mereka.

Terkait perencanaan, sebagian besar UMKM masih perlu meningkatkan kemampuan untuk memenuhi dan mengelola kondisi keuangan usaha. Contohnya dalam perencanaan untuk mendapatkan dana pinjaman tunai dalam keadaan darurat. Sebab, 53% UMKM belum memiliki estimasi ataupun tidak paham cara membuat estimasi anggaran, pendapatan, dana untuk usaha berjalan serta bagaimana mendapatkan dana darurat. Akibat kesadaran perencanaan yang rendah tersebut, rata-rata UMKM Indonesia (50%) hanya memiliki dana cadangan yang dapat mendukung kegiatan operasional selama 1-4 bulan.

Rendahnya intensi UMKM Indonesia untuk mengajukan pinjaman usaha disebabkan oleh
akses informasi ke lembaga keuangan dan jumlah atau nilai jaminan yang terbatas. Tak hanya
itu saja, masih banyaknya UMKM yang melakukan pencatatan keuangan secara tidak
sistematis dan tidak rutin (52%) juga dapat menghalangi mereka untuk mendapatkan fasilitas
kredit dari bank atau lembaga penyedia kredit lainnya.

“Agar UMKM #BeraniNaikLevel, pebisnis dapat merevolusi cara pandang ketika mereka
memulai bisnis, serta melakukan transformasi operasional finansial untuk menumbuhkan
usaha. Sehingga tidak hanya sekadar modal niat dan mengejar keuntungan dengan instan,
melainkan juga fokus pada pertumbuhan bisnis yang lebih berkelanjutan sejak dini,” tambah
Heriwan.(*)

#ocbc

Berita Populer