Samsul Bahri : Kamis, 18 Mei 2023 20:18

BUKAMATA - Efriza, Pengamat Politik Citra Institute menyarankan agar ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menarik jatah kursinya di Kabinet Indonesia Maju.

Kursi Kabinet jatah Partai Nasdem, ada tiga kursi, Termasuk Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Pertanian dan Menteri Lingkungan Hidup.

Mereka dari Partai Nasdem yang menduduki kursi Kabinet masing-masing, Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian, Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Jhonny G Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika.

Jatah kursi menteri yang diperoleh Partai Nasdem, berkat mendukung Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019. Setelah muncul kemungkinan adanya intervensi politik dalam penetapan tersangka Johnny Gerard Plate.

"Nasdem sebaiknya melakukan tindakan menarik semua kursi menteri yang dijabat oleh kader Nasdem," ujar pengamat politik dari Citra Institute, Kamis (18/5/2023).

Namun, Efriza menyayangkan adanya sikap yang ambigu ditunjukkan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh yang di satu sisi menghormati proses hukum yang dilakukan Kejaksaan Agung, namun di sisi yang lain meminta aparat penegak hukum membuktikan dugaan korupsi yang potensi kerugian negaranya mencapai Rp 8 triliun.

Pengamatan Efriza, bahasa politik Surya Paloh ambigu karena menyerahkan kewenangan penggantian Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) kepada Presiden Joko Widodo, setelah Johnny Plate ditangkap Kejagung.

"Bukan nanti bahasanya dihibahkan kepada Presiden Jokowi, dengan alasan hak prerogatif presiden. Jika ini dilakukan, maka Nasdem hanya ingin mengambil untung semata dari jabatan kursi menteri," tuturnya.

"Selain itu, ia juga tidak berani memikul tanggungjawab dan memperbaiki wajah institusi Partai Nasdem yang sedang kotor," demikian Efriza menambahkan.