
Angka Stunting di Sulsel Hanya Turun 0,2 Persen, TPPS Lakukan Evaluasi Program
Dinas Kesehatan Sulsel telah melakukan intervensi terhadap kelompok sasaran yaitu remaja putri, ibu hamil dan balita berkenan dengan intervensi sensitif.
MAKASSAR, BUKAMATA - Berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Sulsel hanya mengalami penurunan 0,2 persen. Pada tahun 2021 di angka 27,4 persen, menjadi 27,2 persen pada tahun 2022.
Karena itu, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) melakukan evaluasi program Triwulan I Tahun 2023. Rapat dipimpin langsung Koordinator TPPS Sulsel sekaligus Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, Andi Ritamariani, di Ruang Pola Kantor BKKBN Sulsel, kemarin, Kamis, 4 Mei 2023.
Andi Rita mengatakan, kegiatan ini menjadi forum dialog untuk mengevaluasi program kerja TPPS di Triwulan I, sekaligus menyusun rencana kegiatan dengan fokus pada optimalisasi kegiatan lintas sektor dalam mendukung percepatan penurunan stunting di Sulsel.
"Rapat evaluasi ini menjadi komitmen bersama, lewat kolaborasi dan integrasi lintas sektor upaya percepatan penurunan stunting dapat kita tingkatkan bersama. Sudah banyak yang kita lakukan, namun kedepan harus lebih fokus dengan intervensi nyata di lapangan sesuai dengan tupoksi masing-masing, khususnya empat bidang sesuai struktur TPPS," jelas Andi Rita.
Andi Rita menyebutkan, penurunan angka stunting yang hanya 0,2 persen, menggambarkan perlunya peguatan kolaborasi dan sinergitas bersama dalam penanganan stunting melalui optimalisasi peran dan fungsi TPPS secara berjenjang.
"Kita berharap kesepakatan dalam rapat evaluasi ini dapat ditindaklanjuti di lapangan sesuai dengan peran masing-masing," tutup imbuhnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Romini Pandin, selaku Koordinator Bidang I (intervensi spesifik dan sensitif), menyampaikan apresiasi atas komitmen Tim TPPS Sulsel.
"Kegiatan ini merupakan kerjasama yang sangat baik untuk percepatan penurunan stunting, khususnya di Sulsel. Sehingga, kita mampu mengevaluasi bersama tim TPPS, khususnya kami di Bidang I," ujar Rosmini.
Rosmini memyebutkan, dirinya melalui Dinas Kesehatan telah melakukan intervensi terhadap kelompok sasaran yaitu remaja putri, ibu hamil dan balita berkenan dengan intervensi sensitif. Sesuai perkembangan data e-PPGBM Bulan Februari tahun 2023 prevalensi stunting mencapai 8,1 persen, dan sudah ada inovasi aksi setop stunting yang tersebar di 24 kabupaten kota. (*)
News Feed
Bukber Ikafe Unhas Gaungkan Gotong Royong Kebaikan
16 Maret 2025 10:13
Ini Cara Tingkatkan Kualitas Ibadah Saat Ramadan, Salah Satunya Jaga Salat Wajib
16 Maret 2025 10:01
Jokowi Mengaku Tetap Diam Meski Dihina, PDIP: Jangan Percaya
16 Maret 2025 09:51
Berita Populer
16 Maret 2025 00:39
16 Maret 2025 10:18
16 Maret 2025 05:46
16 Maret 2025 08:58
16 Maret 2025 09:51