Dewi Yuliani
Dewi Yuliani

Minggu, 09 April 2023 15:51

Hasil survei Voxpopuli Research Center
Hasil survei Voxpopuli Research Center

Meski Tetap Unggul, Elektabilitas PDIP Turun

Sebelumnya elektabilitas PDIP dan Gerindra cenderung stabil sepanjang bulan September 2002 hingga Januari 2023, hingga berubah dalam tiga bulan terakhir.

JAKARTA, BUKAMATA - Voxpopuli Research Center merilis hasil survei yang dilakukan pada 25-31 Maret 2023, kepada 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Hasilnya, menunjukkan PDIP tetap unggul, tetapi elektabilitasnya turun menjadi 16,7 persen.

Sebaliknya, dengan Gerindra yang mengalami kenaikan elektabilitas, kini sebesar 15,2 persen. Sebelumnya elektabilitas kedua partai cenderung stabil sepanjang bulan September 2002 hingga Januari 2023, hingga berubah dalam tiga bulan terakhir.

Pada urutan berikutnya Golkar yang sebelumnya sempat terkoreksi kini naik elektabilitasnya menjadi 8,8 persen, setelah. Selain itu ada Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang juga naik elektabilitasnya menjadi 5,7 persen.

"Elektabilitas PDIP turun, sedangkan Gerindra tampak menikmati kenaikan elektabilitas," ungkap Peneliti Senior Voxpopuli Research Center, Prijo Wasono dalam keterangan tertulis kepada pers di Jakarta, pada Minggu, 9 April 2023.

Menurut Prijo, turunnya elektabilitas PDIP terkait dengan respons sejumlah gubernur dari partai tersebut yang menolak kehadiran timnas Israel dalam rencana gelaran Piala Dunia U20. FIFA akhirnya membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah dan terancam dikenai sanksi.

"Selain itu PDIP terkesan enggan mendukung pengesahan RUU Perampasan Aset," lanjut Prijo.

Padahal jika undang-undang tersebut berlaku, bisa diterapkan terhadap sejumlah kasus korupsi dan penyelewengan oleh para pejabat negara yang tengah menyedot perhatian publik.

Meskipun turun, tetapi tetap unggulnya PDIP memberi peluang untuk mencetak rekor hattrick atau menang tiga periode berturut-turut.

"Hanya saja PDIP harus memperhitungkan skenario pencapresan yang bisa berdampak pada elektabilitas partai," lanjut Prijo.

Gerindra misalnya, mengalami kenaikan elektabilitas seiring dengan naiknya elektabilitas Prabowo Subianto. Prijo menjelaskan, dalam dinamika terbaru, Prabowo berpeluang memimpin koalisi besar yang menggabungkan partai-partai pendukung pemerintah.

Gerindra membentuk koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR), sedangkan Golkar memimpin Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Usai silaturahmi pada awal April 2023, partai-partai yang tergabung dalam KIR dan KIB menggulirkan gagasan untuk bersatu dalam sebuah koalisi besar.

"Merger KIR dan KIB ke dalam koalisi besar juga memberi kekuatan baru bagi Golkar, meskipun elektabilitas ketua umumnya Airlangga Hartarto masih berada di papan bawah," jelas Prijo.

Terbukti dengan efek rebound-nya elektabilitas Golkar dan kembali ke posisi tiga besar. Sejumlah partai lain juga berencana turut bergabung ke dalam koalisi besar, diantaranya PSI.

"Konsistensi PSI mendukung kepemimpinan Presiden Jokowi, di samping sosialisasi masif yang telah dilakukan, mengerek kenaikan elektabilitas partai yang identik anak muda itu," tandas Prijo.

PKB yang tergabung dalam KIR naik tipis elektabilitasnya menjadi 8,2 persen. Dua partai oposisi berada di papan tengah, yaitu Demokrat (6,0 persen) dan PKS (4,4 persen). Keduanya tergabung dalam Koalisi Persatuan dan Perubahan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres.

"Sayangnya, Nasdem yang paling awal mendeklarasikan pencapresan Anies masih harus berjuang untuk bisa kembali ke Senayan," lanjut Prijo.

Elektabilitas Nasdem sebesar 3,5 persen, atau di bawah ambang batas 4 persen, diikuti oleh PPP (2,3 persen) dan PAN (2,0 persen). Partai-partai lain yang terancam tidak lolos parliamentary threshold adalah Perindo (1,5 persen), Gelora (1,4 persen), dan Ummat (1,1 persen). Selain itu ada Hanura (0,6 persen), PBB (0,4 persen), dan PKN (0,1 persen).

Garuda dan Partai Buruh nihil dukungan, sedangkan sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 21,2 persen. (*)

#Voxpopuli Research Center #PDIP #Gerindra #Pemilu 2024

Berita Populer