MAKASSAR, BUKAMATA - Menjelang penerimaan Tunjangan Hari Raya (THR) menyambut Idul Fitri 1444 H tahun ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampapua) mengingatkan jerat perusahaan investasi bodong.
Kasub Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Normasita, mengingatkan untuk berhati-hati mengingat momen pembagian THR kerap dimanfaatkan perusahaan investasi bodong untuk menjerat korbannya.
Untuk itu, Normasita memberikan edukasi mengenali ciri-ciri perusahaan investasi bodong. Seperti, menawarkan keuntungan yang tinggi sekitar 30 persen hingga 50 persen, keuntungan didapatkan dalam durasi singkat, adanya skema bonus perekrutan anggota, juga adanya skema Ponzi.
"Juga ada iming-iming klaim tidak ada resiko, padahal kita tahu semua investasi selalu ada resikonya. Misalnya properti punya resiko kebakaran. Jadi kalau semua ciri-ciri tadi sudah ada dalam penawaran sebuah perusahaan investasi, maka itu alarm lampu merah kalau perusahaan itu bodong," ujar Normasita, dalam talkshow Pesona Ramadan yang digelar J-Pro, di Pelataran Mal Ratu Indah, kemarin, Jumat, 7 April 2023.
Normasita juga mengingatkan untuk senantiasa berkoordinasi dengan OJK, dan mengakses informasi yang kredibel. Seperti call center OJK hingga pesan WhatsApp ke OJK, bila ada penawaran investasi untuk segera mengecek ke OJK.
Sementara, mantan Wali Kota Makassar dua periode, Ilham Arief Sirajuddin, yang juga didapuk sebagai salah satu pembicara dalam talkshow yang mengangkat tema Spirit Ramadan Momen Membidik Investasi Aman, menceritakan pengalaman memimpin Kota Makassar. Ia menilai, Kota Makassar punya potensi investasi yang cerah.
"Ketika kami memimpin di Kota Makassar, Presiden SBY dalam pidato kenegaraan tahun 2013 sempat menyinggung pertumbuhan ekonomi Kota Makassar yang melampaui Tiongkok, Singapura dan beberapa negara lainnya," beber Ilham yang akrab disapa Aco.
Makanya, menurut Ilham, tidak usah berinvestasi di luar karena Kota Makassar sendiri investasi sangat menjanjikan kedepannya. Hanya saja investasi yang cocok dan menguntungkan di Kota Makassar adalah investasi di bidang properti dan tanah.
Hal itu ditimpali Dodie Christian Kukus, Manager Marketing PT. GMTD. Bahwa investasi yang cukup menjanjikan saat ini adalah properti. Untuk investasi ini, Dodie mengingatkan untuk berinvestasi pada perusahaan yang sudah terpercaya dan berpengalaman.
GMTD sendiri sudah 25 tahun mengelola properti di Kota Makassar, dan turut membangun pertumbuhan ekonomi selama ini. Juga ia membenarkan bahwa saat ini peluang investasi di bidang properti cukup tinggi di Kota Makassar.
"Dari data kami, prospek investasi di bidang properti, Kota Makassar tertinggi dan menyusul Surabaya dan Jakarta. Benar kata Pak Ilham, untuk investasi properti tidak perlu jauh-jauh ke luar Kota Makassar, orang Papua saja ke Makassar untuk berinvestasi," kunci Dodie.
Salah satu investasi yang juga cocok dilakoni warga Kota Makassar dan warga Sulsel pada umumnya adalah Emas. Tamrin Muttakin selaku Head Marketing Executive PT Pegadaian yang salah satu layanan andalannya adalah jual beli dan gadai emas ini mengingatkan untuk warga yang menginginkan investasi emas dalam bentuk fisik, untuk memeriksa kadar emasnya pada layanan yang terpercaya yang disebut sebagai penaksir emas.
"Arti emas bagi masyarakat Sulsel itu unik sebenarnya. Bukan cuma soal investasi saja, tapi soal simbol kejayaan atau status sosial. Namun, kami mengingatkan untuk berhati-hati karena sudah ada beberapa perusahaan investasi emas yang ternyata bodong. Jadi bila kita berinvestasi emas dalam bentuk fisik, jangan ragu untuk mengecek kadar emasnya. Kalau di kami disebut penaksir," ujar Tamrin.
Normasita juga memberikan tips untuk bisa punya investasi. Maka, pendapatan harus dibagi dalam format pos-pos pengeluaran 10, 20, 30, 40.
"10 persen untuk dana sosial, jadi kalau ada zakat ada infak maka posnya dalam pengeluaran keuangan kita adalah 10 persen. Sementara 20 persen untuk tabungan, dana darurat dan investasi. 30 persen untuk bayar utang alias cicilan, usahakan cicilan adalah bersifat produktif namun kalau tidak bisa maka paling tinggi porsinya 30 persen. Kemudian porsi yang terbesar yakni 40 persen memang untuk kebutuhan hari-hari atau rumah tangga. Yang pasti kalau lebih besar pasak daripada penghasilan memang akan susah untuk berinvestasi," pungkas Normasita. (*)
BERITA TERKAIT
-
THR ASN Luwu Utara Cair, Bupati Imbau Belanjakan di Daerah Sendiri
-
Korban Investasi Bodong Curhat ke DPR: Sulit Dapat Keadilan
-
Aturan Pencairan THR Swasta - BUMN hingga Bonus Ojol Diumumkan Hari Ini
-
Aturan THR Swasta Akan Diumumkan Hari Ini
-
Pemprov Sulsel Mulai Cairkan THR ASN, Totalnya Rp138 Miliar