Kata BMKG Soal Wilayah Jawa - Nusa Tenggara Masih Panas Mendidih
16 Oktober 2024 09:29
Berkat kondisi keuangan yang semakin membaik tersebut, Ghufron mengatakan terjadi peningkatan kerjasama BPJS Kesehatan dan fasilitas kesehatan yang sangat signifikan di tahun lalu. Ghufron melaporkan pada tahun 2022, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 23.730 fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama dan 2.963 rumah sakit (RS), dimana 63%nya merupakan rumah sakit swasta.
BUKAMATA - Direktur BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti meminta agar rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang ingin bekerjasama dengan BPJS Kesehatan tidak perlu khawatir.
Pasalnya, kondisi keuangan mereka saat ini dalam kondisi surplus. Pada akhir 2022 aset bersih BPJS Kesehatan mencapai Rp 56,51 triliun.
Ghufron mengatakan ini aset bersih dana jaminan sosial (DJS) dalam keadaan sehat karena dapat membiayai estimasi pembayaran klaim selama 5,98 bulan ke depan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2015, dimana aset DJS dikatakan sehat jika mencukupi estimasi pembayaran klaim untuk sedikitnya 1,5 bulan ke depan, atau paling banyak 6 bulan ke depan.
"Memang yang sering menjadi masalah itu orang-orang itu berpikir 3-4 tahun atau bahkan awal BPJS yang memang defisit dan memang sulit bekerjasama termasuk ogah-ogahan sulit lagi gitu karena kita akan memikirkan mengenai DJS tadi," ungkapnya dalam Rapat dengan Pendapat bersama Komisi IX DPR RI dilansir dari CNBC, Rabu (5/4/23).
"Nah sekarang posisi kita dalam keadaan sehat, kapan dikatakan sehat seperti peraturan pemerintah tadi yaitu estimasi pembayaran 1,5 bulan klaim sampai 6 bulan klaim. Nah kita berada di situ, sudah hampir mencapai 6 bulan," tambahnya.
Berkat kondisi keuangan yang semakin membaik tersebut, Ghufron mengatakan terjadi peningkatan kerjasama BPJS Kesehatan dan fasilitas kesehatan yang sangat signifikan di tahun lalu. Ghufron melaporkan pada tahun 2022, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 23.730 fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama dan 2.963 rumah sakit (RS), dimana 63%nya merupakan rumah sakit swasta.
"Fasilitas kesehatan tentu ini sangat penting, yang sudah bekerjasama itu ada 23.730 dari tahun 2014 itu hanya sekitar 18 ribu-an, rumah sakit yang sebelumnya 1.681, memang pada waktu itu rumah sakit agak relaktan ya ogah-ogahan kerjasama dengan BPJS sekarang banyak yang pengen kerjasama bahkan sudah mencapai 2.963 RS yang bekerjasama dengan BPJS," jelasnya.
Untuk diketahui, kondisi surplus ini yang kedua kalinya dialami BPJS Kesehatan sejak beroperasi pada tahun 2014. Sebelumnya, aset neto BPJS Kesehatan pada 2019 defisit Rp 51 triliun. Sementara pada 2020, aset neto pada 2020 defisit Rp 5,69 triliun. Kemudian asetnya baru mulai sehat pada 2021 yang mencapai Rp 38,7 triliun. Dan kembali naik di tahun 2022 mencapai Rp 56,51 triliun.
16 Oktober 2024 09:29
16 Oktober 2024 08:59
16 Oktober 2024 08:48
16 Oktober 2024 08:03
15 Oktober 2024 21:22
16 Oktober 2024 08:59
16 Oktober 2024 08:48
16 Oktober 2024 08:03
16 Oktober 2024 09:29