Sempat Terpuruk, Pertumbuhan Ekonomi Maros Kini Tertinggi Kedua di Sulsel
Laju pertumbuhan ekonomi yang dicapai Kabupaten Maros ini merupakan tertinggi dalam lima tahun terakhir. Bahkan pada 2020 lalu ekonomi Maros berada pada titik terendah yakni tumbuh -10,87 persen akibat badai Covid-19.
MAROS, BUKAMATA - Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Maros tahun 2022 melonjak tajam. Setelah sempat terpuruk diangka -10,37 persen pada 2021 lalu, tahun ini pertumbuhan ekonomi Maros meningkat menjadi 9,13 persen, tertinggi sejak lima tahun terakhir.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Pertumbuhan ekonomi Maros masuk sebagai kabupaten tertinggi kedua di Sulsel. Pertumbuhan ekonomi Maros juga diatas pertumbuhan ekonomi Sulsel dan Nasional. Ekonomi Sulsel pada tahun 2022 hanya sebesar 5,09 persen.
Laju pertumbuhan ekonomi yang dicapai Kabupaten Maros ini merupakan tertinggi dalam lima tahun terakhir. Bahkan pada 2020 lalu ekonomi Maros berada pada titik terendah yakni tumbuh -10,87 persen akibat badai Covid-19.
Bupati Maros, AS Chaidir Syam, mengatakan, pihaknya sangat bersyukur laju pertumbuhan ekonomi meningkat tajam setelah dihantam badai Covid-19 dua tahun belakangan ini.
"Awal pemerintahan kami pertumbuhan ekonomi Maros sempat terpuruk diangka -10,87 persen, kemudian tahun 2021 mulai naik diangka 1,36 persen dan tahun 2022 ini sudah menyentuh angka 9,13 persen. Kami berterima kasih kepada seluruh masyarakat dan semua pihak yang terus mendorong bangkitnya perekonomian Maros setelah pandemi Covid-19," beber Chaidir, Selasa, 28 Februari 2023.
Ketua PAN Maros ini menambahkan, share Kabupaten Maros terhadap perekonomian Sulsel sebesar 3,89 persen.
Sementara itu, Kepala BPS Maros, Guruh Wahyu Martopo, saat dikonfirmasi mengatakan, terdapat tiga lapangan usaha terbesar di Maros yang menyumbang cukup tinggi dalam laju pertumbuhan ekonomi Maros. Yakni transportasi dan pergudangan sebesar 35,56 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan 16,50 persen dan industri pengolahan sebesar 15,57 persen.
"Sektor terbesar perekonomian Maros ada transportasi, industri semen dan pertanian. Sektor transportasi dan pergudangan bahkan tumbuh sebesar 33,42 persen. Dan kita mengakui bandara memiliki pengaruh besar terhadap laju perekonomian Maros. Tapi kami menilai pergerakan penumpang di bandara belum normal karena melihat data sebelum pandemi masih lebih tinggi dibanding setelah pandemi sehingga kami menyebut belum normal," ujarnya.
Guruh Wahyu juga menyebut jika jumlah pergerakan penumpang telah normal, seharusnya pertumbuhan ekonomi Maros bisa lebih tinggi. "Untuk kinerja perekonomian Maros tercatat sebagai tertinggi kedua di Sulsel dan ini merupakan tren positif," pungkasnya. (*)
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
