Polisi Dalami Kasus Dugaan Pemerkosaan Pelajar SMP di Bone

BONE, BUKAMATA - Jajaran Polres Bone masih mendalami kasus dugaan pemerkosaan yang dialami oleh gadis remaja yang masih berusia 14 tahun di Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone.

Kasubsi PIDM Humas Polres Bone, Iptu Rayendra Muchtar, yang ditemui mengatakan, pihaknya baru menerima laporan keluarga korban secara resmi.

"Keluarga korban sudah melapor secara resmi di SPKT tadi pagi, dengan isi laporan dugaan pemerkosaan," kata Iptu Rayendra Muhtar, Senin, 20 Februari 2023.

Kata Rayendra, kasus ini terjadi pada Januari 2023 lalu, namun keluarga baru melaporkan kejadiannya pada 11 Februari 2023. Pada saat itu, korban beserta keluarganya datang ke SPKT untuk melapor.

Namun pada saat itu kondisi korban sedang sakit dan tidak mampu berbicara banyak, sehingga diarahkanlah korban untuk diperiksa dulu ke Rumah Sakit M Yasin, karena kondisi korban yang harus diutamakan.

"Pada saat korban ke rumah sakit, orang tua korban sempat di BAP, namun tidak dapat menjelaskan secara detail apa pokok permasalahannya. Sehingga pada saat itu ditunda dulu," jelas Rayendra.

Beberapa hari korban dirawat di rumah sakit M Yasin, korban kemudian meninggal dunia tepatnya pada Kamis malam lalu, dan dikebumikan pada hari Jumat.

"Keluarga korban juga pada saat itu diarahkan untuk melaporkan kembali ke polisi, namun pihak keluarga mengatakan bahwa masih suasana berduka, sehingga baru hari ini melaporkan secara resmi di SPKT Polres Bone didampingi kuasa hukumnya," bebernya.

"Ada empat orang saksi yang tadi sudah diambil keterangannya oleh penyidik unit PPA. Saat ini kita akan koordinasi dengan RS M Yasin untuk hasil visumnya," tutup Rayendra.

Diberitakan sebelumnya, seorang gadis yang masih duduk di bangku SMP di Kecamatan Cenrana diduga diperkosa ramai-ramai oleh temannya sehingga korban mengalami trauma dan sakit, bahkan tidak bisa duduk dan BAB.

Menurut keterangan pihak keluarga, korban diduga mengalami kerusakan pada alat kelaminnya, ditambah dengan rasa trauma yang cukup berat. (*)