
Gara-gara Banjir Sepanjang Jalan Pettarani Macet Total
Intensitas hujan yang terus meningkat sejak pagi tadi membuat sejumlah titik di kota Makassar terendam banjir, utamanya di jalan-jalan utama seperti sepanjang jalan Pettarani. Kemacetan pun tak bisa dihindari.
MAKASSAR, BUKAMATA - Hujan terus mengguyur kota Makassar sejak Minggu (12/2/2023). Intensitas hujan yang terus meningkat sejak pagi tadi membuat sejumlah titik di kota Makassar terendam banjir, utamanya di jalan-jalan utama seperti sepanjang jalan Pettarani. Kemacetan pun tak bisa dihindari.

Pantauan di lokasi, tepatnya di simpang tiga Jalan Letjend Hertasning - Jalan AP Pettarani, tepatnya di depan kantor DPRD Makassar. Ketinggian air mencapai betis orang dewasa.
Saluran air di sekitaran lokasi juga tampak meluap. Pengendara yang khawatir motornya mogok terpaksa menepi di trotoar jalan.
Namun banyaknya pemotor yang menepi membuat lalu lintas di jalan protokol itu macet. Pengendara mobil pun terpaksa mengurangi kecepatan kendaraannya saat melewati lokasi.
Hingga kini hujan dan banjir masih terjadi. Ratusan pengendara masih bertahan di lokasi banjir hingga air surut.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sendiri telah mengeluarkan peringatan dini soal kondisi cuaca pada sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Melalui keterangan resminya yang diterima Jumat (10/2/2023), hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat berpotensi terjadi selama lima hari, terhitung sejak 12 -16 Februari 2023.
Utamanya di bagian barat meliputi Kabupaten/Kota Pinrang, Parepare, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, Takalar.
Kemudian di wilayah bagian tengah meliputi Kabupaten Sidrap, Soppeng, Gowa. Termasuk di bagian selatan Sulsel meliputi Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Kepulauan Selayar.
Sementara Sulsel bagian timur meliputi Kabupaten Bone, Sinjai. Serta Potensi Angin Kencang di Sulawesi Selatan bagian barat dan selatan.
Berdasarkan monitoring dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulawesi Selatan.
Hasil pemantauan BMKG, hal ini terjadi karena ada tekanan rendah atau low pressure area di wilayah Australia bagian utara yang menginduksi peningkatan kecepatan angin dan membentuk daerah konvergensi.
Madden Julian Oscillation (MJO) atau aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis, berada pada kuadran empat (Maritime Continent) yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan.
Model cuaca menunjukkan kelembaban udara lapisan atas hingga ketinggian 700 mb dalam kondisi basah, yakni 70-90 persen.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47