
Layanan Imunisasi Tak Capai Target, Kasus Campak Naik 32 Kali Lipat dalam Setahun
dr Prima mengatakan penyebab kenaikan kasus campak yang cukup signifikan karena sudah 2 tahun berturut-turut Indonesia tidak bisa mencapai target untuk pelayanan imunisasi rutin akibat COVID-19.
BUKAMATA - Kabar kurang menggembirakan datang dari dunia kesehatan di Indonesia. Kementerian Kesehatan RI melaporkan lonjakan kasus penularan campak yang terjadi pada anak yang sangat signifikan. Bahkan peningkatannya mencapai 32 kali lipat jika dibandingkan antara tahun 20121 dan 2022.

"Selama tahun 2022 yang lalu jumlah kasus campak yang ada di negara kita memang cukup banyak lebih dari 3.341 laporan kasus," kata Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes dr Prima Yosephine, dalam konferensi pers, Jumat (20/1/2023).
Dia menjelaskan kasus campak di Indonesia meningkat pesat sepanjang 2022. Sejauh ini kasus campak sudah menyebar di 223 kabupaten/kota di 31 provinsi.
dr Prima mengatakan penyebab kenaikan kasus campak yang cukup signifikan karena sudah 2 tahun berturut-turut Indonesia tidak bisa mencapai target untuk pelayanan imunisasi rutin akibat COVID-19.
Padahal pencegahan campak hanya bisa diperoleh dari imunisasi. Hanya saja di Indonesia dalam 2 tahun terakhir cakupan imunisasi anak turun membuat anak rentan terkena infeksi, termasuk campak.
"Kasus ini, di 2022, memang sebagian besar tidak pernah diimunisasi dan beberapa ada yang sdh diimunisasi tapi tidak lengkap," papar dr Prima.
Sebanyak 58 persen kasus campak yang terkonfirmasi di 2022 dialami oleh anak yang tidak mendapatkan imunisasi. Terdapat 5 persen kasus dengan status satu kali dosis imunisasi campak-rubela dan 30 persen kasus tidak diketahui status imunisasinya.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47