Tipikor Polres Jeneponto Limpahkan Kepala Desa Tersangka Korupsi Aset ke Kejaksaan
22 Oktober 2025 23:48
Pada bagian jembatan tepatnya di bahu jalan mengalami penurunan karena struktur tanah.
JENEPONTO, BUKAMATA - Belum juga genap setahun dibangun, Jembatan Lentu Ta'binjai, di Kabupaten Jeneponto, sudah mengalami kerusakan. Jembatan ini dibangun menggunakan bantuan dana hibah rehabilitasi dan rekontruksi pasca bencana BPBD Jeneponto, sebesar Rp 6,3 miliar.
Diketahui, jembatan ini menghubungkan dua kecamatan, yakni Kecamatan Tamalatea dan Bontoramba. Rekonstruksi jembatan tersebut dikerjakan sejak Bulan Mei sampai November tahun 2022, dengan masa kerja 180 hari kalender oleh CV Hijrah Mandiri dan Konsultan dari PT Mahapani Konsultan.
"Pekerjaan jembatan itu diduga lalai dari pengawasan dan tidak ada penerapan K3," terang Subair, tokoh masyarakat Tamalatea, Sabtu, 31 Desember 2022.
"Kami curiga pembangunan Jembatan Ta'binjai, diduga sarat dengan korupsi, sebab kenyataan pekerjaan di lapangan sudah mengecewakan masyarakat, sudah banyak yang rusak," sambungnya lagi.
Subair mengungkapkan, temuan di lapangan, diduga pondasi sumuran untuk tiang pancang abutmen, pada proses campuran beton bercampur air sungai tidak berada pada kedalaman tanah keras.
"Sehingga, mutu kualitas beton dinding sumuran bercampur dengan air sungai. Artinya lebih banyak airnya, dibanding dengan materialnya. Termasuk uji sondir terkesan tertutup," bebernya.
Selain itu, diduga pekerjaan jembatan dan bangunan pendukung tidak selesai tepat waktu sesuai dokumen kontrak, dan masih terdapat item pekerjaan yang belum diselesaikan.
"Kami menduga bagian pekerjaan tersebut bukan item pekerjaan pemeliharaan. Dan dapat dianggap proses adendum cacat kajian teknis dan penetapan denda keterlambatan tidak melalui proses sesuai aturan kontrak," ungkapnya.
Pada bagian pembangunan jembatan tersebut, diduga proses pemadatan pada dua sisi jembatan tidak sesuai aturan teknis yang telah ditetapkan. Sehingga, mengakibatkan keretakan dan nyaris amblas pada bahu jalan jembatan.
"Kualitas beton bangunan jembatan dan bangunan jalan jembatan tidak sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan. Pekerjaan ini kan belum setahun sudah rusak dan mengalami retak-retak," imbuhnya.
Penanggung Jawab Teknis Dan Rekanan Proyek Pembangunan Jembatan Ta'binjai, Anwar, mengakui, pada bagian jembatan tepatnya di bahu jalan mengalami penurunan karena struktur tanah.
"Pelaksananya yang lalai dalam melakukan pemadatan, dan itu bukan pekerjaan struktur. Saya kira jembatannya. Biarkan saja dulu begitu, nanti kita bongkar untuk dilakukan perbaikan," jelasnya.
Anwar menambahkan, bahu jalannya belum memcapai 18 hari, lalu dihamtan air banjir. Dan mengalami penurunan pada bagian bahu jalan. (*)
22 Oktober 2025 23:48
22 Oktober 2025 21:13
22 Oktober 2025 17:45