Skor Indeks Ketahanan Pangan Indonesia Meningkat 60,2 di Tahun 2022
Pertanian merupakan sektor tiga besar dalam menopang ekonomi nasional dengan nilai 12,91 persen.
JAKARTA, BUKAMATA - Asisten Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Muhammad Saifulloh, menyebut, indeks ketahanan pangan Indonesia sejak beberapa tahun lalu mengalami peningkatan. Hal ini disampaikan Saifulloh dalam outlook diskusi publik Indef dengan mengutip data Global Food Safety Initiative (GFSI).

"Peringkat ketahanan pangan Indonesia menurut GFSI meningkat dari skor 59,2 di tahun 2021 menjadi 60,2 di tahun 2022," ujar Saifulloh, kemarin, Jumat, 16 Desember 2022.
Secara peringkat, menurut Saifulloh, posisi Indonesia juga mengalami peningkatan yang cukup bagus dari tahun ke tahun. Hal ini terlihat dari posisi Indonesia yang tadinya berada di peringkat 69 pada tahun 2021 naik ke peringkat 63 pada tahun 2022 dari 113 negara di seluruh dunia.
"Capaian ini tidak lepas dari upaya Kementan melalui peningkatan kapasitas produksi, diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, pengembangan pertanian modern dan program gerakan tiga kali ekspor," katanya.
Kepala Center Makro Ekonomi dan Keuangan Indef, Rizal Taufikurahman, mengatakan, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang paling kuat dan tidak goyah terhadap guncangan krisis dunia. Kalaupun produksinya turun, hal itu disebabkan faktor cuaca ekstrem yang melanda seluruh dunia.
"Curah hujan yang ekstrem berpengaruh terhadap sektor pertanian. Tapi di tahun 2023, saya optimistis pertanian berkembang baik dan tren produksinya juga akan naik," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Statistik dan Produksi BPS, M Habibullah mengatakan, pertanian merupakan sektor tiga besar dalam menopang ekonomi nasional dengan nilai 12,91 persen. Bahkan dari sisi penyerapan kerja, pertanian merupakan yang terbesar dibandingkan sektor lainya.
"Sektor pertanian itu adalah sektor yang posisinya tiga besar dalam penopang perekonomian Indonesia yaitu sekitar 12,91 persen. Dari sisi penyerapan tenaga kerja sektor pertanian juga merupakan yang terbesar. Hanya saja, persoalannya adalah bagaimana kita membangkitkan ekonomi dari sektor pertanian dalam kategori suster nebility kalau posisi petani mudanya tidak kita dorong," jelasnya. (*)
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
