Pemerintah China Disebut Pakai Konten Porno untuk Halau Penyebaran Informasi Demo di China

BUKAMATA - Plat form media sosial Twitter tiba-tiba dibanjiri konten pornografi, jasa layanan seks dan judi. Apalagi jika pengguna mencari nama kota apapun di China.  

Dikutip dari Tech Church, analis data yang fokus ke China, menyatakan ada lonjakan tweet berupa spam dalam tiga hari terakhir. Peningkatan aktivitas bot ini berbarengan dengan gelombang protes di kota-kota besar dan universitas di China sejak akhir pekan lalu.

Otoritas China diduga kuat menggunakan segala cara untuk meredam gejolak protes, termasuk memafaatkan bot untuk menyebar spam berupa konten pornografi di Twitter.

Tweet yang menampilkan konten porno, layanan seks, dan judi yang di-tweet setiap beberapa detik untuk meredam informasi mengenai penduduk di berbagai kota di China yang turun ke jalan untuk memprotes kebijakan lock down tanpa toleransi oleh pemerintah Xi Jinping. 

Serbuan ketiga jenis konten tersebut di Twitter membuat pengguna kesulitan mencari hasil yang relevan soal situasi dan kondisi di China. 

Tech Cruch, juga menyebut Pemerintah China menerapkan kebijakan sensor yang ketat di media sosial dan internet. Karena itu, para demonstran biasanya memanfaatkan platform asing seperti Twitter dan Telegram untuk berkomunikasi.

Penduduk China harus menggunakan VPN untuk mengakses Twitter dan Telegram karena pemerintah negara tersebut memblokir akses ke platform asing. 

Konten bot di Twitter, yang menurut Tech Crunch terafliasi dengan pemerintah, membuat penduduk China lebih sulit dalam merencakan aksi demonstrasi.

Pada 2019, Twitter berhasil melakukan take down atas 1.000 akun yang diputuskan adalah bagian dari upaya pemerintah meredam aksi protes di Hong Kong. Sayangnya saat ini, , sebagian besar dari tim anti-propaganda Twitter telah di-PHK oleh Elon Musk.

Gelombang spam di China adalah tantangan untuk Elon Musk yang menyatakan bot adalah musuh utama Twitter. Kepada Washington Post, Twitter menyatakan "mengetahui" soal isu spam tersebut dan "tengah mencari jalan keluarnya".