Memahami Mukhtamar Muhammadiyah : Sejarah dan Isu Kekinian
Tentang isu-isu keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan Universal yang di angkat pada Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyah tidak hanya berada pada tataran wacana tapi Muhammadiyah juga hadir memberi solusi dan terlibat aktif. Dalam penyelesaian isu-isu tersebut Muhammadiyah mengajak kolaborasi berbagai pihak.
BUKAMATA - Salah satu agenda besar yang sedang berlangsung di dalam negeri saat ini adalah Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah. Salah satu organisasasi terbesar di Indonesia tersebut bakal melakukan pemilihan ketua umum untuk periode yang baru.

Diketahui, pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Solo pada (18-20/11/2022).
Menurut jadwal Muktamar ke-48 Muhammadiyah, agenda hari ini, Minggu (19/11/2022) yakni Sidang Pleno VI dan Sidang Pleno VII yang membahas penetapan hasil pemilihan anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah Masa Jabatan 2022-2027, serta Rapat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Terpilih Masa Jabatan 2022-2027.
Apa itu Muktamar Muhammadiyah?
Dilansir dari laman muktamar48.id, Muktamar adalah permusyawaratan tertinggi di Muhammadiyah. Selain momen regenerasi, Muktamar disebutkan merupakan momen silaturahmi dan kolaborasi warga persyarikatan se-Indonesia bahkan dunia.
Muktamar Muhammadiyah diikuti oleh ribuan perwakilan wilayah dan daerah Muhammadiyah, juga dimeriahkan oleh warga Muhammadiyah se-Indonesia.
Sejarah Muktamar Muhammadiyah
Dilansir dari laman muhammadiyah, Muktamar merupakan forum permusyawaratan tertinggi bagi persyarikatan Muhammadiyah yang diselenggarakan lima tahun sekali.
Sejak Muhammadiyah berdiri pada 1912 hingga sekarang, total sudah terselenggara Muktamar sebanyak 47 kali.Muktamar terakhir diselenggarakan di Makassar pada 2015.
Muktamar juga merupakan bukti bahwa praktik berdemokrasi sudah berlangsung di Muhammadiyah sejak awal mula berdirinya organisasi ini. Sebab, dalam Muktamar, pemilihan pengurus tingkat pusat menjadi agenda utama selain menyusun program kerja lima tahunan.
Masa paling awal forum permusyaratan tertinggi Muhammadiyah terjadi pada 1912 hingga 1941. Pada masa ini, forum permusyawaratan digelar setiap setahun sekali.
Awalnya, medio 1912-1925, forum tinggi selalu digelar di Yogyakarta. Namun selepas tahun itu, forum tinggi mulai diselenggarakan di luar Yogyakarta secara bergilir.
Hal ini dilakukan guna memudahkan jangkauan para peserta, forum tinggi Muhammadiyah selalu digelar di kawasan perkotaan.
Mukhtamar ke -48 Bahas Isu Strategis
Dalam isu-isu strategis akan dibahas, misalnya, rezimentasi paham agama, membangun kesalehan digital, suksesi kepemimpinan 2024, evaluasi atas kebijakan deradikalisasi, memperkuat keadilan hukum, regulasi dampak perubahan iklim, mengatasi kesenjangan antar negara, dan lain-lain.
Haedar Nashir menuturkan bahwa, isu strategis merupakan formulasi dari cara pandang Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah terhadap problem yang menonjol saat ini. Guru Besar Sosiologi ini menambahkan bahwa Muhammadiyah-‘Aisyiyah terhadap problem menonjol tersebut bukan hanya dinarasikan sebagai isu-isu strategis, tapi Muhammadiyah terlibat langsung dan mengajak semua pihak menyelesaikannya.
“Muhammadiyah melihat problem bukan semata-mata dijadikan isu, tapi juga cara pandang kita terkait dengan solusi yang bisa kita tawarkan. Sehingga Muhammadiyah mengangkat isu-isu itu tidak sekadar wacana tapi juga terlibat langsung, dan mengajak semua pihak menyelesaikannya,” ucap Haedar.
Tentang isu-isu keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan Universal yang di angkat pada Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyah tidak hanya berada pada tataran wacana tapi Muhammadiyah juga hadir memberi solusi dan terlibat aktif. Dalam penyelesaian isu-isu tersebut Muhammadiyah mengajak kolaborasi berbagai pihak.
“Kita memerlukan berbagai pihak dengan kesadaran kolektif dan relasi antara pemerintah komponen bangsa bahkan semua pihak dunia internasional,” imbuhnya.
News Feed
Anis Matta Ingatkan Gelora Soal Goncangan Geopolitik Global di Milad Ke-6 Partai Gelora
17 November 2025 00:45
Munafri Telusuri Tompobulu Cari Solusi Atasi Keterbatasan Lahan Pekuburan di Makassar
17 November 2025 00:09
Berita Populer
17 November 2025 00:28
17 November 2025 00:45
17 November 2025 00:09
Longsor Besar di Banjarnegara: Satu Warga Tewas, Ratusan Mengungsi, Upaya Evakuasi Masih Berlanjut
17 November 2025 00:51
