BUKAMATA – Bali tengah diguyur hujan hingga dilanda banjir bandang dan tanah longsor sejak Minggu (16/10/2022).
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, bencana alam ini dikonfirmasi telah menelan nyawa 6 orang korban jiwa.
Bencana alam ini juga membuat warga harus mengungsi ke tempat yang aman. Selain itu, bencana alam ini juga mengganggu mobilitas warga sekitar karena banyak jalanan yang tidak bisa dilalui akibat reruntuhan dan tanah longsor.
Warga yang berada di Pulau Dewata pun membagikan kondisi Bali yang sedang tidak baik-baik saja.
Dalam video yang dibagikan @mpujayaprema di Twitter yang dilansir Bukamata, Raby (19/10/22), tampak tanah longsor yang menghantam pelinggih, salah satu bangunan suci yang biasanya ada di Pura Bali.
Akibat hantaman longsor itu, jalanan dipenuhi oleh tanah dan reruntuhan bangunan yang berserakan.
Tampak pula beberapa mobil yang terjebak oleh reruntuhan bangunan pelinggih.
Sementara mobil dan pengendara motor lainnya tampak kesusahan melintas di atas jalanan berlumpur.
Kejadian itu berlokasi di kawasan Jalan Raya Ubud, tepatnya di depan SMP Negeri 1 Ubud, Kabupaten Gianjar, Bali.
Selain itu, akun lain mengunggah video saat banjir bandang menghantam sebuah bnagunan hingga menenggelamkan sebuah kawasan wisata di Jembrana.
Publik di media sosial pun memberikan doa lewat cuitan di Twitter. Mereka berdoa seraya menuliskan tagar PrayForBali hingga menjadi salah satu topik trending yang dicuit 3.500 kali.
BERITA TERKAIT
-
Pemprov Sulsel Suplai Logistik untuk Korban Banjir Aceh Tamiang, Diserahkan Melalui Posko Wahdah Islamiyah
-
Gubernur Sulsel Lepas 100 Nakes dan Beri Tambahan Bantuan Rp1 Miliar untuk Penanganan Bencana di Aceh Tamiang
-
Biaya Perbaikan Kerusakan Akibat Bencana Sumatera Diperkirakan Capai Rp51,82 Triliun
-
Hamka B Kady Pastikan Penanganan Bencana Banjir dan Longsor di Sumatera Jadi Prioritas Nasional
-
Korban Banjir Sumatera Terus Bertambah, 774 Meninggal dan 551 Hilang