Musda Berpolemik, Ketua AMPI Wajo: DPP Gagal Paksa Peserta Dukung Muh Natsir

MAKASSAR, BUKAMATA - Ketua DPD AMPI Wajo, Nurlim Reski Setiawan, angkat bicara terkait Musyawarah Daerah (Musda) AMPI Sulsel yang dipersoalkan oleh DPP. Iapun membeberkan alasan dibalik sikap DPP yang menolak hasil Musda, yang telah menetapkan Andi Nurhaldin Halik, sebagai Ketua AMPI Sulsel Periode 2022 - 2027.

Nurlim membeberkan, pihak DPP meninggalkan arena Musda karena tidak berhasil memaksa semua peserta mengikuti skenario untuk memilih kandidat bakal calon ketua yang diinginkan oleh DPP. Dimana, DPP ingin memaksakan pemilihan ketua secara musyawarah mufakat untuk mendukung Muh Natsir, yang tidak memenuhi syarat pencalonan karena hanya mengantongi tujuh rekomendasi.

"DPP AMPI itu meninggalkan ruangan karena tidak berhasil memaksa semua peserta untuk mengikuti skenario, untuk memilih kandidat bakal calon ketua yang diinginkan oleh DPP," ungkap Nurlim, Selasa, 11 Oktober 2022.

Bagi Nurlim, peserta meninggalkan arena Musda merupakan hal yang biasa saja. Termasuk yang dilakukan DPP sebagai salah satu peserta Musda.

"Kalau ada peserta meninggalkan arena Musda, biasaji itu. Itu hak DPP sebagai peserta," imbuhnya.

Meskipun DPP meninggalkan arena Musda, Nurlim menegaskan peserta tetap quorum, sehingga Musda dilanjutkan dan menetapkan Andi Nurhaldin secara aklamasi.

"Andi Nurhaldin itu terpilih sudah sesuai prosedur aturan organisasi dalam forum Musda yang sah dan legal. Tidak ada hubungannya antara DPP AMPI meninggalkan ruangan, terus dianggap deadlock. Di arena tidak ada kejadian apa-apa, masa langsung deadlock," pungkasnya.

Diketahui, Musda IX AMPI Sulsel yang dilaksanakan 9 - 10 oktober 2022 menyisakan polemik. Pasca terpilihnya Andi Nurhaldin secara aklamasi, DPP AMPI melalui Ketua Bidang Organisasi Gideon menyatakan Musda AMPI Sulsel tidak sah karena tidak dihadiri DPP. (*)