Hikmah
Hikmah

Sabtu, 01 Oktober 2022 06:02

Virus Kolera dilihat dengan mirkroskop
Virus Kolera dilihat dengan mirkroskop

Ngeri, WHO Sebut Ada Potensi Pandemi Baru Setelah Covid 19, Dunia Kekurangan Vaksin

Dia mengatakan hanya beberapa juta dosis vaksin yang tersedia untuk digunakan sebelum akhir tahun ini akibat kekurangan produsen.

BUKAMATA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, penyakit Kolera mulai mewabah di 26 negara miskin dan negara rawan konflik. 

Laporan WHO mengatakan kasus kolera telah melonjak tahun ini dengan tingkat kematian meningkat tajam.

Pada tahun-tahun sebelumnya , kurang dari 20 negara melaporkan wabah penyakit yang disebarkan melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi dan dapat menyebabkan diare akut ini.

"Setelah bertahun-tahun menurun jumlahnya, kami melihat peningkatan yang sangat mengkhawatirkan dari wabah Kolera di seluruh dunia selama setahun terakhir," kata Philippe Barboza, Ketua Tim WHO untuk Kolera, mengatakan pada konferensi pers di Jenewa, Jumat (30/9/2022), melansir Reuters.

Barboza mengatakan tingkat kematian rata-rata akibat kolera sepanjang tahun mencapai hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan rata-rata lima tahun dan saat ini sekitar 3% di Afrika.

Sementara sebagian besar dari mereka yang terkena akan memiliki gejala ringan atau tanpa gejala. Namun kolera dapat membunuh dalam beberapa jam jika tidak diobati.

Sebagai gambaran, sepanjang tahun ini wabah kolera di Suriah telah menewaskan sedikitnya 33 orang. Ini menimbulkan bahaya di garis depan perang selama 11 tahun di negara itu dan menimbulkan ketakutan di kamp-kamp para pengungsi yang penuh sesak.

Dia mengatakan hanya beberapa juta dosis vaksin yang tersedia untuk digunakan sebelum akhir tahun ini akibat kekurangan produsen. Namun WHO mengatakan menyimpan persediaan darurat vaksin kolera.

"Jadi sangat jelas bahwa kita tidak memiliki cukup vaksin untuk menanggapi wabah akut dan bahkan lebih sedikit untuk dapat menerapkan kampanye vaksinasi pencegahan yang bisa menjadi cara untuk mengurangi risiko bagi banyak negara," katanya.

Ia juga menambahkan tidak ada perkiraan keseluruhan jumlah kasus kolera di seluruh dunia karena perbedaan dalam sistem pengawasan negara.

Barboza juga menyatakan keprihatinan tentang wabah di Tanduk Afrika dan beberapa bagian Asia, termasuk Pakistan, di mana beberapa wilayah merupakan daerah rawan banjir.

 

 

 

#Kolera #Pandemi baru #WHO

Berita Populer