BUKAMATA - AN, inisial seorang ayah santriwati yang diduga anaknya menjadi korban pencabulan oleh oknum pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) di kawasan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi, Jambi.
Kejadian ini terungkap, setelah ayah korban mendapatkan informasi dari masyarakat setempat. Ayah korban langsung menanyakan kebenaran perihal kabar tersebut kepada anaknya sendiri. Akhirnya korban menceritakan semua apa yang dialaminya saat masih berada di ponpes.
"Setelah saya tanya di rumah, anak kami bilang dan bercerita memang benar," ujar AN, ayah korban, Minggu (25/9/2022).
Menurut korban, aksi dugaan pelecehan dilakukan oleh terduga pelaku masih di dalam area ponpes. Sedangkan modus yang dilakukan terduga pelaku, sambungnya, yakni menyelinap masuk ke dalam kamar korban pada saat malam hari. "Saat itulah terjadi. Bisa dikatakan lebih dari satu kali atau berulang kali," ucap AN.
AN menduga kasus pencabulan yang dialami anaknya terjadi sudah sejak lama. Korban diketahui baru lulus menimba ilmu dari Madrasah Aliyah atau jenjang pendidikan SMA sederajat di ponpes.
"Saat itulah terjadi. Bisa dikatakan lebih dari satu kali atau berulang kali," ucapnya.
AN menduga kasus pencabulan yang dialami anaknya terjadi sudah sejak lama. Korban diketahui baru lulus menimba ilmu dari Madrasah Aliyah atau jenjang pendidikan SMA sederajat di ponpes."Cerita ini saya kuatkan dari cerita anak saya (korban) yang terjadi di lembaga itu (ponpes). Nanti bisa dicek kebenarannya," tutur AN.
Tidak terima dengan perlakuan oknum pimpinan ponpes berinisial AA (47) langsung dilaporkan ke Polsek Sungaigelam. Dirinya berharap, terduga pelaku mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.
"Saya pribadi sebagai orang tua pasti tidak terima anak kami diperlakukan seperti itu. Saya minta ditindak seadil-adilnya secara hukum yang berlaku," ucapnya.
Dia juga menginginkan, agar proses hukum harus dijalankan tanpa harus ditutup-tutupi, tanpa harus diintervensi oleh pihak manapun. Terpisah, pihak Polsek Sungaigelam bersama penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Muarojambi langsung menindaklanjuti laporan korban.
"Untuk kasus ini, kita telah berkordinasi dengan Unit PPA Satreskrim Polres Muarojambi," tutur Kanit Reskrim Polsek Sungaigelam, Ipda Irmansyah.
Dari informasi yang didapat, terduga pelaku yang sebelumnya telah menjalani pemeriksaan oleh penyidik di Polsek Sungaigelam, kini dibawa ke Polres Muarojambi guna pemeriksaan lebih lanjut.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat, Hamdan berharap pihak kepolisian serius mendalami kasus dugaan pencabulan yang menyeret pimpinan ponpes tersebut. "Kalau feeling saya, lebih dari satu korbannya. Cuma yang ketahuan baru satu. Tentu harapan kita dari masyarakat supaya pihak penyidik menggali terus sehingga terungkap," katanya.
Dia juga meminta, kasus dugaan pencabulan ini dapat dibuka secara terang benderang dan tidak ditutup-tutupi. "Bila terbukti, hukumannya harus setimpal dengan apa yang diperbuat. Iya, kita ingin terang benderang," ucap Hamdan.
BERITA TERKAIT
-
Aksi Bejat Nelayan di Bone yang Cabuli Anak Dibawah Umur Berkali-kali
-
Walid di Dunia Nyata, Pimpinan Pesantren di NTB Setubuhi Belasan Santri dengan Modus Mengijazahkan
-
Oknum Guru di Palopo Sodomi Muridnya Berulang Kali
-
Pria di Makassar Nyaris Diamuk Massa Usai Cabuli Empat Anak di Dalam Masjid
-
Cabuli Tiga Santri, Pimpinan Rumah Tahfidz Al-Fatih Gowa Ditangkap