Dewi Yuliani
Dewi Yuliani

Jumat, 26 Agustus 2022 16:51

Int/ilustrasi
Int/ilustrasi

Jumlah Penderita HIV/AIDS di Sulsel Meningkat Dua Tahun Terakhir

Berdasarkan data yang ada, jumlah penderita didominasi usia produktif. Melalui koordinasi lintas sektor ini bisa melahirkan satu konsep untuk mempercepat penurunan HIV/AIDS di Sulsel.

MAKASSAR, BUKAMATA - Berdasarkan data Kementrian Kesehatan, perkembangan kasus HIV/AIDS di Sulsel pada tahun 2021 lalu tercatat 1.881 orang. Angka ini meningkat dibanding tahun sebelumnya, yang hanya tercatat 1.517 orang.

Hal tersebut terungkap dalam Pertemuan Koordinasi Lintas Sektor Sosialisasi Program Harm Reduction untuk Penanggulangan HIV/AIDS, yang dilaksanakan di Hotel Jolyn Makassar, Jumat, 26 Agustus 2022.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) Sulsel, Muharram Sahude, mengatakan, tren perkembangan HIV/AIDS dalam 16 tahun terakhir, 2005 - 2021 cukup tinggi, mencapai 20.103 orang. Saat ini, Sulsel bahkan masuk 10 besar provinsi dengan kasus HIV/AIDS tertinggi.

"Tahun 2021, tercatat 1.881 kasus. 1.490 kasus HIV, dan 391 AIDS. Di Sulsel, tidak ada satupun kabupaten kota yang nol kasus HIV/AIDS. Kasus AIDS bahkan tersebar di 16 kabupaten," ungkap Muharram Sahude.

Muharram menggungkapkan, berdasarkan data yang ada, jumlah penderita didominasi usia produktif. Iapun berharap, melalui koordinasi lintas sektor ini bisa melahirkan satu konsep untuk mempercepat penurunan HIV/AIDS di Sulsel.

"Ini menjadi tantangan, bagaimana bisa menurunkan angkanya, bagaimana agar orang tidak tertular, dan yang sudah terinfeksi tidak menularkan," terangnya.

KPAP Sulsel, lanjut Muharram, akan memaksimalkan sosialisasi di masyarakat. Dengan memberikan edukasi terhadap semua kalangan. Tentunya, melibatkan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, organisasi masyarakat, hingga media.

"Masyarakat harus diedukasi. Masalah ini harus ditangani bersama, dan tentu butuh dukungan pemerintah," imbuhnya.

Muharram juga sangat menyayangkan adanya kabupaten kota yang belum memiliki KPA. Sehingga, pendampingan hanya dilakukan oleh LSM atau NGO.

"Ternyata masih ada kabupaten kota yang belum terbentuk kelembagaan KPA, sehingga ini tentu menghambat upaya-upaya kita. KPA baru ada di 10 daerah," ungkapnya. (*)

 

#HIV/AIDS #Komisi Penanggulangan AIDS

Berita Populer