Pemecahan Kasus Pembunuhan Brigadir J , Mahfud MD : Polsek Saja Bisa

BUKAMATA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD memberikan komentar monohok terkait kasus pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. 

Mahfud mengakui bahwa pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir J sulit dan membutuhkan waktu bukan karena kasus tersebut sulit dipecahkan. Namun disebabkan oleh faktor lain yaitu adanya kelompok-kelompok di internal Polri.

Mahfud mengatakan, pengungkapan kasus barangkali merupakan hal yang mudah jika kasus ini bukan menyangkut hal yang terjadi di tubuh Polri dan melibatkan pejabat tinggi Polri.

"Kalau kayak gini tuh polsek saja bisa, tapi kalau tidak ada (faktor) psikologis itu. Itu bisa, polsek itu," ujar Mahfud dikutip dari kompasdotcom. 

Mahfud bercerita, Ketua Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri yang seorang purnawirawan polisi, pernah menyampaikan kepadanya bahwa polisi sanggup memecahkan kasus yang jauh lebih sulit dibandingkan ini sekalipun jejak pelakunya dianggap hilang.

Diketahui, misteri pembunuhan Brigadir J baru bisa menemui titik terang setelah 1 bulan kasus berlalu dengan ditetapkan nya Ferdy Sambo yang tak lain adalah mantan atasan langsung Brigadir J. 

Sayangnya, setelah sebulan berlalu, Polri belum bisa mengungkapkan motif kejahatan yang diduga pembunuhan berencana tersebut. 

Namun Mahfud MD sudah memberikan sedikit gambaran terkait motif pembunuhan yang didalangi oleh Ferdy Sambo tersebut. 

"Yang penting sekarang telurnya sudah pecah dulu, itu yang kita apresiasi dari Polri. Soal motif, itu biar dikonstruksi hukumnya," ujar Mahfud dalam jumpa pers,Selasa (9/8/2022)

Mahfud secara spesifik menyebutkan bahwa motif dalam kasus pembunuhan Brigadir J "sensitif".

"Karena itu sensitif, mungkin hanya boleh didengar oleh orang-orang dewasa," ungkapnya