Dewi Yuliani
Dewi Yuliani

Selasa, 12 Juli 2022 16:07

Khaeroni
Khaeroni

Cegah Potensi Penyebaran Covid 19, Kemenag Sulsel Siapkan Skema Penjemputan Jemaah Haji

Setelah melakukan pemeriksaan kesehatan di asrama haji, jemaah haji akan diberikan kartu kewaspadaan kesehatan yang berisi data-data mengenai kesehatan jemaah.

MAKASSAR, BUKAMATA - Jemaah haji kloter pertama yang berasal dari Kota Makassar, Parepare dan Kabupaten Soppeng, akan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin pada tanggal 28 Juli 2022, Pukul 16.40 Wita, dengan menumpang pesawat Garuda GA 1201.

Kakanwil Kemenag Sulsel, Khaeroni, mengatakan, untuk mencegah potensi penyebaran Covid-19, sejumlah PPIH Kabupaten Kota di Sulsel sudah menyiapkan skema penjemputan langsung dengan menggunakan transportasi darat bagi jemaah hajinya. Penjemputan dilakukan setelah melalui proses penerimaan dan screening kesehatan di Asrama haji Sudiang Makassar.

"Sementara untuk jemaah haji di luar Provinsi Sulsel, pihak PPIH tetap menyiapkan Asrama Haji bilamana ingin digunakan menjadi lokasi transit sementara, sebelum diberangkatkan ke provinsinya masing-masing," kata Khaeroni, di Ruang Kerjanya, Selasa, 12 Juli 2022, saat Rapat Koordinasi Masa Persiapan Pemulangan Jemaah Haji 1443 H/2022 M Via Zoom, yang digelar oleh Ditjen PHU Kemenag RI.

Pihak PPIH Debarkasi Makassar juga sudah mempersiapkan diri dan mengantisipasi adanya keluarga atau kerabat jemaah haji boleh melakukan penjemputan. Utamanya dari kabupaten kota terdekat, tapi harus tetap memenuhi protokol kesehatan secara ketat.

"Akan ada dua titik berpotensi dalam penyebaran Covid-19. Pertama, saat penjemputan jemaah haji oleh keluarga atau kerabat. Kedua, nanti waktu pulang, juga sudah menjadi tradisi kerabat dan saudara jemaah haji akan berdatangan dan berinteraksi. Ini harus kita lakukan sosialisasi dan edukasi kepada mereka supaya tetap mematuhi protokol kesehatan," jelasnya.

Khaeroni menegaskan, apabila ditemukan gejala Covid-19 pada jemaah haji, maka keluarga yang bersangkutan dianjurkan untuk tidak mengunjungi dahulu jemaah haji tersebut.

Secara Umum, PPIH Embarkasi Debarkasi Makassar menyatakan siap menerima kepulangan jemaah haji yang berasal dari delapan provinsi di Indonesia Timur. Embarkasi Haji Makassar (UPG) berjumlah 7.320 orang jemaah haji.

"Alhamdulillah sampai saat ini belum menerima kabar adanya jemaah haji yang meninggal dunia apalagi sakit parah," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Sulsel, Ikbal Ismail, menambahkan, PPIH sudah menyiapkan fasilitas poliklinik kesehatan di Asrama Haji Sudiang Makassar. Termasuk ambulans dan rumah sakit rujukan terdekat, bila ditemukan jemaah haji dalam keadaan darurat kesehatan yang butuh penanganan lebih lanjut.

"Kemudian di asrama haji, kami akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan agar menyiapkan tim untuk memeriksa jemaah haji yang baru datang. Jadi mereka akan melakukan screening dengan thermal scanner," terang Ikbal.

Apabila ditemukan gejala-gejala Covid-19, maka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan yakni antigen atau PCR. Jika ditemukan reaksi ringan, maka akan dilakukan isolasi oleh Satgas Covid Daerah. Dan apabila ditemukan reaksi berat, maka akan dilarikan ke rumah sakit yang telah ditetapkan.

Ikbal melanjutkan, setelah melakukan pemeriksaan kesehatan di asrama haji, jemaah haji akan diberikan kartu kewaspadaan kesehatan yang berisi data-data mengenai kesehatan jemaah.

"Kartu ini dapat dipergunakan untuk melakukan pemeriksaan di puskesmas atau rujukan ke rumah sakit," jelasnya.

Hal lain, kata Ikbal Ismail, air zam zam buat jemaah haji di Embarkasi Debarkasi Makassar sebagian sudah didistribusi ke daerah.

"Mudah-mudahan proses debarkasi lancar, sebagaimana proses embarkasi. Tentu ini semua berkat kerjasama dan koordinasi yang baik yang sudah terjalin dengan seluruh stakeholder pelaksanaan haji selama ini di Embarkasi Debarkasi Haji Makassar," harap Ikbal. (*)

 

#Kemenag Sulsel #Debarkasi Makassar #Asrama Haji Sudiang #Jemaah Haji