
Perusahaan Tambang Kripto Terbesar 'Buang' Sebagian Besar Bitcoinnya, Ada Apa??
Dalam sebuah pernyataan resmi, Core Scientific mengaku bahwa mereka telah menjual 7.202 bitcoin dengan harga sekitar USD23.000 per token, dengan total sekitar USD167 juta.
BUKAMATA - Salah satu perusahaan penambang kripto terbesar di dunia, Core Scientific Inc. "membuang" sebagian besar aset bitcoinnya pada Juni 2022 di tengah kejatuhan pasar kripto.

Dalam sebuah pernyataan resmi, Core Scientific mengaku bahwa mereka telah menjual 7.202 bitcoin dengan harga sekitar USD23.000 per token, dengan total sekitar USD167 juta. Penjualan tersebut mewakili 79 persen dari bitcoin perusahaan di neraca keuangannya.
Mengutip Bloomberg, Rabu (6/7/2022) Core Scientific mengatakan penjualan itu diperlukan untuk mempertahankan likuiditas dan melunasi utang sementara juga mendanai pertumbuhan dan operasional. Perusahaan menambahkan bahwa mereka berencana untuk menjual lebih banyak koin yang ditambang sendiri untuk mendanai kas perusahaan.
Dikutip dari Bisnisdotcom, penjualan aset bitcoin dalam jumlah besar ini mencerminkan keadaan cryptocurrency yang sedang tidak baik-baik saja.
Bitcoin terus menurun terus bersama dengan aset berisiko lainnya sehubungan dengan inflasi yang tinggi dan pengetatan moneter bank sentral.
Bitcoin adalah mata uang kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar dan telah kehilangan 58 persen nilainya sejak awal 2022, dan 69 persen dari nilai tertinggi sepanjang masa sebesar USD69.000 yang dicapai pada November 2021.
Berdasarkan data coinmarketcap.com, pada 10.17 WIB harga Bitcoin turun 1,66 persen dalam 24 jam terakhir ke level USD19.873,97, sementara Ethereum ambles 2,34 persen ke posisi USD1.119,03.
Dampak dari penurunan cryptocurrency juga menimpa para penambang dan bursa atau platform pertukaran yang menjual koin itu sendiri. FTX dan pendirinya Sam Bankman-Fried melangkah untuk menyelamatkan usaha yang gagal sambil mengakuisisi perusahaan terkait kripto yang menarik dengan harga terdiskon.
Penambang kripto, yang menggunakan komputer untuk memecahkan kode kompleks untuk kemudian diberikan token, juga merasakan beban crypto winter karena hampir USD4 miliar pinjaman jatuh tempo, membuat penambangan menjadi prospek yang kurang menguntungkan dan potensi pendapatan di bawah biaya operasi.
Penambang kripto, yang menggunakan komputer untuk memecahkan kode kompleks untuk kemudian diberikan token, juga merasakan beban crypto winter karena hampir US$4 miliar pinjaman jatuh tempo, membuat penambangan menjadi prospek yang kurang menguntungkan dan potensi pendapatan di bawah biaya operasional.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47